Belum Berakhir, Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Varian Delta Sebabkan Angka Penularan dan Rasio Kematian Naik

5 November 2021, 09:50 WIB
ilustrasi varian baru Covid-19. /pixabay/

LINGKAR MADIUN – Melihat perkembangan Covid-19 dari data yang dihimpun melalui akun twitter resmi kemenkes RI sangat memperhatikan.

Pasalnya, kasus Covid-19 belum berakhir di seluruh dunia bahkan masih melampaui angka 200 juta pasien positif. 

Kondisi ini dipicu akibat varian delta, virus lebih menular dan mengancam beberapa daerah dengan tingkat vaksinasi.

Baca Juga: Kabar Gembira! Bikin Geger 3 Zodiak Ini Tak Berhenti Mendapatkan Keuntungan, Rezeki pun Mengalir Deras

Penularan Covid-19 menyoroti kesenjangan melebar dalam tingkatan inokulasi antara negara miskin. 

Adanya varian delta membalikkan semua asumsi virus dan ekonomi bergolak lagi. Para ahli kesehatan masih terus berjuang untuk menemukan versi terbaru virus corona.

Terutama, bagi masyarakat yang belum pernah melakukan vaksinasi kemungkinan besar akan mengalami sakit yang lebih. 

Baca Juga: Legia vs Napoli: Sempat Tertinggal, Napoli Hancurkan Tuan Rumah 1-4 dan Ambil Alih Klasemen Liga Europa

Perkembangan covid-19 sampai saat ini tercatat 4,4 juta orang meninggal. Belum berhenti, rasio kematian meningkat bisa saja terjadi karena kurangnya kesadaran warga untuk menjaga kesehatan. 

Jauh lagi, sekarang dengan adanya kegiatan aktif di beberapa daerah menyebabkan munculnya varian baru penyakit Covid-19.

Boleh diketahui, Indonesia masih termasuk dalam kategori negara yang melaporkan kasus terbanyak dalam rata-rata tujuh harian. 

Baca Juga: 4 Zodiak Karismanya Bukan Main, Bakal Hoki Tinggi, Jadi Pengendali Rezeki di Sepanjang November 2021

Berdasarkan analisis reuters, Indonesia menghadapi lonjakan eksponensial pada bulan November. Tulis Kemenkes RI di akun twitternya.

“Kita semua punya peran dalam menghentikan pandemi Covid 19.” “Wisma atlet menjadi lokasi rumah sakit darurat dan isolasi terpusat. Isolasi mandiri masuk daftar wajib. Telemedicine siaga puskesmas, paket bantuan obat diluaskan.” Sambungya pada poster yang ada. 

Belajar dari delta, saatnya kita tingkatkan kewaspadaan dengan mengencerkan 3T, konsisten menerapkan 3M, dan menggenjot vaksinasi untuk mengendalikan laju penularan Covid-19.

Baca Juga: Inggris Jadi Negara Pertama Di Dunia yang Setujui Pil Antivirus Covid-19, Kurangi Separuh Kemungkinan Kematian

Kasus dengan varian delta tidak dinyatakan lebih menyerang ke anak-anak maupun orang dewasa.

Akan tetapi, virus baru dari Inggris ini menyerang pasien yang pernah terinfeksi covid-19 dan mereka yang belum sama sekali mendapat vaksinasi.

Meskipun begitu, tidak disimpulkan apakah varian ini lebih mudah menginfeksi anak-anak daripada orang dewasa atau tidak. 

Baca Juga: Musim Hujan Telah Datang, Apakah Benar Kehujanan Bisa Membuat Jatuh Sakit?

Yang jelas, untuk menanggulangi melebarnya kasus baru dari turunan Covid-19. Sebagai masyarakat Indonesia harus patuh dengan aturan yang telah dijelaskan.

Seperti melakukan perjalanan dengan mengikuti arahan dan perintah Surat Edaran Kemenhub.

Baca Juga: 7 Tanda Dalam Mimpi Anda Menunjukkan Anda sedang Mengingat Kehidupan Masa Lalu, Ada Cedera dan Kecelakaan

Hal pertama yang bisa dilakukan apabila merasakan gejala dari varian delta ini, layaknya demam, batuk, menggigil, mual, sakit perut, dan lainnya. Lakukan isolasi mandiri dengan mengkonsumsi obat.

Jika masih merasakan tidak enak badan, sebaiknya untuk dilarikan ke Rumah Sakit, agar secepatnya mendapatkan penanganan khusus.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Twitter @KemenkesRI

Tags

Terkini

Terpopuler