LINGKAR MADIUN – Belum lama ini, Presiden Jokowi meresmikan nama Ibu Kota Baru Indonesia yaitu Nusantara.
Berita ini sudah diumumkan dalam rapat panitia khusus Rancangan Undang-Undang Ibukota Negara, pada Senin, 17 Januari 2022.
Publik heboh dengan statemen yang dikeluarkan Presiden Jokowi setelah pemberian nama baru IKN.
Beliau menyebut calon pemimpin potensial untuk menggantikannya ada 4. Salah satunya Basuki Tjahaja Purnama atau sering disapa Ahok.
Secara otomatis, kabar seperti ini menuai pro dan kontra, terkhusus disebutkannya nama Ahok disitu.
Dilansir Lingkar Madiun dari Twitter @AliNgabalinNew, menyebutkan bahwa Ahok merupakan seorang dengan manajerial cukup baik.
Tidak hanya itu saja, tidak salah jika Ahok disebut Presiden Jokowi sebagai calon pemimpin IKN.
Karena dia mempunyai kepribadian dengan jiwa kepemimpinan hebat, salah satunya mampu membantai koruptor.
Baca Juga: Program Pelatihan dan Pendampingan adalah yang Paling Ditunggu Masyarakat, Begini Kata Sandiaga Uno
Saat ini, IKN di Kalimantan Timur masih dalam tahap pembangunan. Hingga ditargetkan bisa selai di puncak tahun 2045.
Rencana besar pemindahan Ibukota oleh Presiden Jokowi beserta jajaran tinggi negara juga hasil perimbangan kemampuan fiskal.
Oleh sebab itu, dengan adanya rapat di Istana Merdeka sekaligus meresmikan RUU IKN, Jokowi sebut 4 calon sekaligus. .
Dalam pertimbangganya, Presiden Jokowi mungkin memiliki pandangan bahwa Ahok calon paling kuat.
Baca Juga: Drama 5 Gol Terjadi saat Borrusia Dortmund Menghadapi Tuan Ruman Hoffenheim Malam Tadi
Ke-4 kandidat yang telah disebutkannya termasuk Bambang Brodjonegoro, Azwar Anas, Tumiyana, dan Ahok.
Sejumlah pihak yang pro menyebut, besar peluang Ahok menjadi calon pemimpin IKN. Dikuatkan lagi dengan pengalamannya sebagai Kepala Daerah.
Sebagaimana diketahui masyarakat Indonesia juga, Ahok disebut Jokowi kandidat terbaik dari pemimpin IKN.
Alasannya, beberapa pengalaman menjadi pemimpin bisa menjadikannya kuat membawa Indonesia maju.
Ahok juga sudah dua kali menjabat sebagai Kepala Daerah. Pertama sebagai Bupati Belitung Timur, kedua sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, Ahok juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Jadi, tidak ada yang salah jika nama Ahok disebut dalam kandidat terbaik pemimpin IKN. Toh, semua itu belum terjadi dan yang mungkin kontra juga tidak boleh asal menyalahkan.
Semoga yang terbaik kembali kepada negara tercinta Indonesia.***