Jarang Diketahui, 2 Nama Presiden Indonesia Ini Terlupakan dari Sejarah, Siapa Saja?

24 Januari 2022, 12:00 WIB
Syafruddin Prawiranegara salah satu Presiden Indonesia yang terlupakan. /Instagram @bukti_sejarah

LINGKAR MADIUN - Sering kali kita mengenal tokoh Presiden Indonesia itu hanya 7 nama saja. Diantaranya, Soekarno, Soeharto, Bj. Habibie, Gusdur, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jokowi.

Namun siapa sangka, dibalik 7 nama Presiden Indonesia yang terkenal itu, ada nama tokoh lain yang jarang sekali dikenal oleh masyarakat.

Diketahui, terdapat dua nama tokoh sejarah yang memiliki jasa besar bagi kemerdekaan Indonesia namun terlupakan.

Dilansir Lingkar Madiun dari Instagram @keepodotme, inilah nama dua tokoh Presiden Indonesia yang jarang diketahui hingga terlupakan oleh masyarakat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut 4 Kandidat Potensial Pemimpin IKN Baru, Salah Satunya Ahok

1. Syafruddin Prawiranegara

Beberapa waktu setelah Indonesia merdeka yakni pada tahun 1948, Indonesia mengalami Agresi Militer Belanda II.

Saat insiden Agresi Militer Belanda II berlangsung, Belanda berhasil menangkap Presiden dan Wakil Presiden Indonesia saat itu, yakni Soekarno dan Mohammad Hatta.

Ketika Soekarno ditahan, ia membuat sebuah pesan rahasia melalui telegram kepada Syafruddin Prawiranegara.

Baca Juga: Cek Fakta: Kepala WHO Mengabarkan bahwa Vaksin Booster Covid-19 Bisa Membunuh Anak-anak? Simak Faktanya

Isi pesan rahasia tersebut adalah perintah untuk membentuk pemerintahan darurat di Sumatera.

Maka dari itu, dibentuklah suatu Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Pemimpin atau presiden dari PDRI yang terpilih saat itu adalah Syafruddin Prawiranegara.

Masa jabatan Syafruddin Prawiranegara dimulai pada tanggal 22 Desember 1948.

PDRI dibentuk bukan tanpa sebab, melainkan karena saat itu Pemerintahan RI di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.

Baca Juga: Program Pelatihan dan Pendampingan adalah yang Paling Ditunggu Masyarakat, Begini Kata Sandiaga Uno

2. Assaat

Pemerintahan Indonesia mengalami berbagai lika-liku hingga dibentuk PDRI yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara.

Selain PDRI, ternyata Indonesia juga pernah membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).

Pada tahun 1948, Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia kepada RIS. Hal itu membuat Soekarno dan Mohammad Hatta diharuskan untuk menjabat sebagai presiden dan wakil presiden di RIS.

Oleh karena itu, untuk sementara Pemerintahan Indonesia kosong, maka Soekarno memerintah Assaat untuk menjadi Presiden Republik Indonesia.

Baca Juga: Drama 5 Gol Terjadi saat Borrusia Dortmund Menghadapi Tuan Ruman Hoffenheim Malam Tadi

Diketahui, ketika Assaat menjabat sebagai Presiden RI sementara, ia juga berperan penting yakni sebagai pendiri Universitas Gadjah Mada.

Universitas Gadjah Mada merupakan kampus perguruan tinggi pertama yang dibangun di Indonesia.

Bukan tanpa alasan Soekarno memerintahkan Assaat menjadi Presiden RI sementara, hal itu disebabkan karena Assaat merupakan cendekiawan yang cerdas.

Maka dari itu Assaat menjadi orang kepercayaan Soekarno untuk menjabat sebagai Presiden RI sementara selama kurang dari satu tahun.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Tags

Terkini

Terpopuler