5 Fakta Menarik Terkait Sumpah Pemuda, Nomor 3 Bikin Geleng-geleng Kepala

27 Oktober 2022, 20:00 WIB
fakta menarik mengenai Sumpah Pemuda /Instagram@kemenpora

LingkarMadiun.com - Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Hal tersebut berdasarkan sejarah dari lahirnya ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta).

Sumpah Pemuda tercipta dari Kongres Pemuda II yang diselenggarakan dua hari yakni pada 27-28 Oktober 1928.

Tak dipungkiri, pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: 7 Manfaat Menanam Mangrove bagi Kelestarian Hidup, Salah Satunya sebagai Habitat Ikan

Salah satunya tercantum dalam Sumpah Pemuda yang turut menjadi tonggak utama pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Tak banyak yang tahu bahwa proses menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II ternyata dibumbui dengan banyak hal menarik.

Berikut 5 fakta menarik mengenai Sumpah Pemuda sebagaimana dilansir LingkarMadiun.com dari berbagai sumber, simak selengkapnya!

Baca Juga: 3 Upaya Kemenkes untuk Transformasi Kesehatan Pasca Covid-19, Rujukan Tak Muluk-Muluk

1. Awalnya tidak disebut Sumpah Pemuda

Pada saat berlangsungnya Kongres Pemuda, rumusan yang ditulis oleh Mohammad Yamin sebelumnya tidak disebut sebagai Sumpah Pemuda.

Istilah Sumpah Pemuda baru muncul beberapa hari setelah Kongres Pemuda selesai. Namun, peringatan Sumpah Pemuda tetap didasarkan pada waktu pembacaan ikrar yakni 28 Oktober 1928.

2. Mayoritas menggunakan bahasa Belanda

Bahasa Belanda bisa dibilang  mayoritas digunakan hampir sebagian pembicara dalam Kongres Pemuda.

Baca Juga: Sinopsis My Calorie Boy Drama China Viral, Kisah Persahabatan yang Melewati Berbagai Pasang Surut Kehidupan

Salah satunya Siti Soendari yang turut menyampaikan pidato menggunakan bahasan Belanda dalam Kongres Pemuda.

Bahkan, notulen rapat dalam Kongres Pemufa juga ditulis menggunakan bahasa Belanda.

Meski demikian, Mohammad Yamin sebagai salah satu peserta Kongres tetap menggunakan bahasa Indonesia yang saat itu dikenal sebagai bahasa Melayu.

Mohammad Yamin sendiri bertugas sebagai Sekretaris Sidang dan menerjemahkan pidato berbahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga: Viral Bayi Lucu Ditemukan Terbungkus Karung di Bandung Barat, Netizen Sebut Mirip Penyanyi Tiara Andini

3. Kata ‘Merdeka’ dilarang diucapkan dalam Kongres Pemuda

Yel-yel dengan judul ‘Merdeka’ yang berulang kali dinyanyikan sejak Kongres Pemuda pertama berlangsung ternyata menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Belanda.

Polisi Belanda pun diturunkan agar mengawasi dengan ketat jalannya Kongres Pemuda dan Belanda lantas mengeluarkan larangan agar tidak mengucapkan kata ‘Merdeka’ di dalam Kongres.

4. Hanya ada 6 perempuan yang ikut Kongres Pemuda

Peran perempuan dalam Kongres Pemuda II tidak begitu menonjol. Hanya sedikit jumlah perempuan yang menjadi peserta dalam Kongres Pemuda II.

Berdasarkan buku resmi Panduan Museum Sumpah Pemuda, peserta Kongres Pemuda yang tercatat hanya ada 82 orang.

Baca Juga: Profil Biodata Lomon Lengkap, Pemeran Ji Soo Heon di Revenge of Others Drama Korea Terbaru Viral

Padahal sejatinya ada 700-an peserta yang hadir di gedung yang digunakan untuk melangsungkan Kongres Pemuda.

Peserta perempuan sendiri hanya ada enam orang, yaitu Dien Pantow, Emma Poeradiredjo, Jo Tumbuan, Nona Tumbel, Poernamawoelan, dan Siti Soendari. 

Dari keenam peserta perempuan tersebut, hanya tiga peserta yang turut menyampaikan pidatonya dalam kongres, yakni Mardanas Safwan, Emma Poeradiredjo dan Siti Soendari. 

Baca Juga: 6 Biodata Pemain Utama di Revenge of Others Drakor Terbaru Lengkap Umur hingga Instagram, Banyak Dicari

5. Naskah Sumpah Pemuda ditulis oleh 1 orang

Mohammad Yamin yang menjadi Sekretaris dalam Kongres Pemuda turut mengikuti rapat marathon yang digelar selama 2 hari (27-28 Oktober 1928).

Mohammad Yamin juga berdiskusi bersama utusan lain dari berbagai daerah. Berdasarkan diskusi dalam rapat tersebut, tercetuslah ikrar Sumpah Pemuda.

Yamin sendiri bertugas untuk meramu rumusan dari hasil diskusi. Hebatnya, tak butuh waktu lama bagi Yamin untuk merumuskan ikrar Sumpah Pemuda yang kemudian ia serahkan kepada Ketua Kongres Pemuda yakni Soegondo Djojopoespito.  

Baca Juga: Ingin Hidup Sehat? Lakukan 5 Kunci Ini agar Tubuh Bugar dan Panjang Umur

Soegondo Djojopoespito selanjutnya membacakan rumusan ikrar Sumpah Pemuda dari Yamin dan memandang ke arahnya.

Yamin tersenyum dan dengan spontan Soegondo membubuhkan parafnya. Seterusnya rumusan Yamin disetujui oleh seluruh utusan organisasi pemuda. 

Nah, demikianlah deretan fakta menarik mengenai Sumpah Pemuda yang bisa kita pelajari dan semoga dapat menambah kecintaan kita sebagai pemuda dalam mempertahankan serta memperjuangkan NKRI. Semoga bermanfaat.***

 

 

Editor: Ika Sholekhah Putri

Tags

Terkini

Terpopuler