Relawan Vaksin AstraZeneca Meninggal Dunia, Pengadaan Vaksin Harus Lebih Hati-hati

23 Oktober 2020, 14:37 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /kartika mahayadnya/bisnis.com

LINGKAR MADIUN- Pengadaan vaksin covid-19 di Indonesia masih menuai kontroversi. Kebutuhan akan vaksin yang cukup besar namun di sisi lain uji coba vaksin di beberapa dunia masih berjalan dan belum ada yang memutuskan keamanannya.

Indonesia sendiri diketahui melakukan kerja sama dengan beberapa negara produsen vaksin untuk pencegahan covid-19 di masyarakat. Pengadaan vaksin covid-19 ini sendiri menimbulkan pro dan kontra karena masih belum ada bukti yang meyakinkan.

Bahkan kabar yang kurang mengenakkan datang dari proses uji coba vaksin AstraZeneca dan Oxford yang dilakukan di Brasil. Salah satu relawannya yang diketahui merupakan dokter muda meninggal dunia.

Baca Juga: Waspada! Akun Palsu Telegram BRI Admin Pencairan BPUM. Cek Hanya di eform.bri.co.id/bpum

Baca Juga: Surati Menkes Terawan, IDI: Vaksin Corona Jangan Tegesa-gesa

Dokter muda usia 28 tahun tersebut dikabarkan meninggal karena komplikasi covid-19 hingga meninggal. Namun setelah dilakukan pengujian ternyata ia bukan mendapatkan vaksin corona akan tetapi plasebo. Sehingga pengujian vaksin masih akan terus berlanjut.

Dari kejadian ini juga menimbulkan reaksi dari beberapa pejabat di Indonesia salah satunya dari anggota IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher yang meminta pengadaan vaksin di Indonesia dilakukan dengan setransparan mungkin. Apalagi banyak masyarakat yang mulai khawatir dengan keamanan vaksin.

"Semua prosesnya harus transparan. Kalau dikatakan sudah dilakukan uji klinis fase 3 di beberapa negara dan sudah ada izin penggunaan darurat, maka harus ditunjukkan hasil datanya agar mampu menjawab kekhawatiran masyarakat," kata Netty, Kamis (22/10/2020) sebagaimana telah dikutip dari RRI.

Baca Juga: Stop Salahkan Korban Perkosaan! Cek Fakta Soal Perkosaan di Bawah Ini

Baca Juga: Tora Sudiro dan Mieke Amalia Blak-blakan Tentang Skandal Perselingkuhan Zaman Extravaganza

Tidak hanya Netty saja yang angkat bicara mengenai pengadaan vaksin ini, Ketua DPP PAN Saleh Daulay juga meminta agar pemerintah tetap berhati-hati dalam memilih vaksin yang tepat untuk masyarakat walaupun memang sangat darurat.

"Saya tentu mendorong pemerintah untuk tentu berhati-hati memutuskan produk (vaksin Covid-19) mana yang akan diberikan ke Indonesia," kata Saleh.

Perlu diketahui bahwa sebelumnya Pemnerintah Indoensia batal membeli 100 juta vaksin dari AstraZeneca ini lantaran mereka tidak akan bertanggung jawab jika ada kegagalan produksi sementara Pemerintah Indonesia sendiri telah membayar uang muka sebesar Rp3,67 Triliun.

Baca Juga: Disney Rilis Teaser Trailer Film Animasi Raya and The Last Dragon, Bagaimana Kisah Selengkapnya?

Baca Juga: Sepatu Kulit Ceker Ayam Karya Anak Bangsa, Unik dan Sudah Mendunia

Pernyataan ini juga sempat dikonfirmasi oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto pada Kamis, 22 Oktober 2020. Uang muka yang dibayarkan rencananya digunakan untuk membangun produksi di Thailand.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler