Gempa 8,9 Magnitudo dan Tsunami 10 Meter Diprediksi Melanda Padang, Inilah Skenario Antisipasinya

14 November 2020, 11:41 WIB
Ilustrasi tsunami. /pexels/georgedesipris /

LINGKAR MADIUN - BPBD Sumbar menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang berkaitan tentang adanya potensi patahan Megathrust Mentawai dan mengakibatkan gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo dan tsunami di Kota Padang.

Syahrazad Jamil, selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Sumbar Syahrazad menyampaikan bahwa, "20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer,"  dilansir dari Antara, Jumat 13 November 2020.

Baca Juga: Gempa dan Tsunami Turki-Yunani, Korban Tewas 27 Orang dan 800 Luka-luka

Baca Juga: Bencana Minggu Ini, Topan Menghantam Vietnam, Gempa dan Tsunami Guncang Turki-Yunani

Bencana alam tersebut diprediksi bisa berdampak pada 1,3 juta penduduk. Dengan skenario terburuk, diperkirakan 39.321 jiwa meninggal dunia, 52.367 hilang dan 103.225 mengalami luka-luka.

"Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur, itu prediksi para ahli," kata Jamil.

Baca Juga: Alhamdulillah! BSU Termin II Tahap II Untuk 2.713.434 Pekerja Sudah Cair, Cek Disini

Baca Juga: Gempa dan Tsunami Turki-Yunani, Korban Tewas 27 Orang dan 800 Luka-luka

Baca Juga: Bencana Minggu Ini, Topan Menghantam Vietnam, Gempa dan Tsunami Guncang Turki-Yunani

Seperti diketahui, tsunami pernah terjadi di Kepulauan Mentawai 25 Oktober 2010 yang menelan korban jiwa hingga 408 orang. Dengan demikian, bencana tsunami sering terjadi di Pulau Sumatera.

Provinsi Sumbar melakukan berbagai upaya untuk mewaspadai kemungkinan terburuk, di antaranya membangun kemitraan dan koordinasi bersama Non Governmnet Organization (NGO) nasional maupun internasional termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Selain itu, Pemerintah Sumbar juga sudah bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan.

Kerja sama juga dilakukan dengan TNI dan Polri untuk memperkuat penanggulangan bencana termasuk dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di provinsi tersebut.

Baca Juga: Sumber dari Wikipedia dan Wordpress, Naskah Akademik RUU Minol Tuai Komentar Netizen

Baca Juga: Gempa dan Tsunami Turki-Yunani, Korban Tewas 27 Orang dan 800 Luka-luka

Baca Juga: Bencana Minggu Ini, Topan Menghantam Vietnam, Gempa dan Tsunami Guncang Turki-Yunani

Program dan kegiatan pengurangan risiko bencana juga terus berjalan dan diperkuat dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri dan pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur evakuasi, dan peringatan dini.

"Bantuan shelter yang kita bangun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Apalagi, sejak kejadian gempa 2009 sudah menjamur bangunan seperti hotel yang memberikan rasa aman," katanya.

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler