Pandemi Covid-19 Bikin Menjerit, Pelaku Industri Perfilman Kirim Surat Terbuka Kepada Presiden Jokowi

- 6 Maret 2021, 15:42 WIB
Ilustrasi proyektor film
Ilustrasi proyektor film /Pixabay/

LINGKAR MADIUN- Pandemi Covid-19 memang berimbas pada hampir semua sektor, tak terkecuali industri perfilman.

Seperti yang kita tahu, proses produksi film kini menjadi terhambat akibat adanya kecemasan terhadap penularan covid-19.

Kegiatan shooting  pun selalu diawasi apabila melibatkan banyak kru dan pemain. 

Di sisi lain bisnis bioskop juga sangat terpukul akibat situasi pandemi yang belum kondusif. 

Baca Juga: Jelang Derby Manchester, Manchester City Waspadai Rekor Tandang yang Bagus Manchester United

 

Melihat fenomena ini, Pelaku industri perfilman Indonesia akhirnya mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo .

Dalam surat tersebut sedikitnya berisikan 3 perihal keresahan mereka, yaikni kondisi terkini dimana  proses produksi film menjadi terhambat, kehilangan potensi pemasukan terbesar,  dan masih ditutupnya banyak bioskop yang merupakan wadah perfilman. 

Baca Juga: 4 Resep Olahan Sambal Kekinian, Cocok Disantap dengan Nasi Hangat! Sambal Cumi Pete Salah Satunya

 

Melansir dari akun Instagram pribadi sutradara tanah air Angga Sasongko @anggasasongko yang dipublikasikan pada 5 Maret 2021, dalam surat tersebut tertulis: 

“Industri film sudah kehilangan potensi pemasukan terbesarnya, karena bioskop sedang kesulitan untuk bertahan. Bioskop, yang walau telah dibuka dengan kapasitas 50 %, ternyata masih ditakuti masyarakat untuk dikunjungi. Akibatnya karyawan bioskop yang besar jumlahnya dan tersebar di seluruh Indonesia makin terancam kehilangan pekerjaan.” 

 

Surat terbuka pelaku industri perfilman Indonesia untuk Presiden Joko Widodo
Surat terbuka pelaku industri perfilman Indonesia untuk Presiden Joko Widodo

Menurut Angga, film Indonesia adalah milik bersama yang telah menjadi sahabat di banyak waktu, menjadi perekam banyak peristiwa bangsa untuk bisa dijadikan renungan di kemudian hari. 

Banyak hal yang kita dapatkan dari sebuah film mulai dari membuat kita tertawa, terharu, terhibur, bahkan memandang diri kita. 

Baca Juga: YouTube Hapus 5 Kanal Militer Myanmar selama Kudeta Berlangsung, Ternyata Ini Penyebabnya

Dengan ditulisnya surat terbuka tersebut, para pelaku industri perfilman berharap agar Pemerintah Indonesia dapat memberikan bantuan agar eksistensi perfilman di Indonesia dapat bertahan ditengah pandemi Covid-19. 

“Kami butuh bantuan dan dukungan negara agar apa yang sudah terbangun tidak musnah sia-sia. Para pembuat film harus terus berkarya dan membuat film-film yang dicintai penontonnya sendiri dan dihargai di mata dunia," isi surat itu. 

Para pelaku industri film juga berharap agar keberadaan dari bioskop dapat bertahan sebagai tempat dimana berbagai film dapat dinikmati penonton serta kasus pembajakan film yang marak terjadi dapat diberantas tuntas di Indonesia. 

Baca Juga: Kematian Rina Gunawan Ada di Ramalan Nyai Ratu Kidul, Soal Artis Meninggal yang Bikin Banyak Orang Kehilangan?

“Bioskop harus bisa bertahan karena di sanalah film-film kami dipertemukan dengan penontonnya," jelas surat tersebut. 

Selain itu, para pelaku industri perfilman juga merasa resah dengan maraknya kasus pembajakan film.

Mereka menilai jika pemerintah terkesan abai dalam mengurus masalah pembajakan di Indonesia.

Baca Juga: UU Cipta Kerja, Pemerintah Mengubah Kriteria UMKM Berdasarkan Modal Dasar

“Sementara pembajakan film yang di masa pandemi ini kian merajalela, terus mengancam masa depan industri film Indonesia.”

"Pembajakan harus segera diberantas tuntas karena itu adalah potensi ekonomi digital untuk eksplorasi pelaku industrinya dan ada hak pemasukan negara di dalamnya untuk membangun Indonesia,"tegasnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Libas PS Tira Persikabo, Shin Tae-yong: Sangat Kurang Mental dan Fisik

Angga mengungkapkan jika perfilman Indonesia sebelum pandemi telah menuju puncak kejayaannya dan berhasil membawa wajah Indonesia ke penjuru dunia. 

Menurutnya, film Indonesia bukan saja hiburan, namun juga penyandang budaya, maka ia pun berharap agar mereka yang bergelut di dunia perfilman Indonesia dapat kembali berkarya agar bisa menginspirasi dan membuka mata. 

Angga Sasongko sendiri pernah menjadi sutradara sekaligus produser untuk film pertamanya yaitu Foto Kotak dan Jendela pada tahun 2006. Selain itu, ia juga pernah menjadi nominasi di Piala Citra pada tahun 2010 sebagai sutradara terbaik. 

Angga juga telah menyutradarai puluhan video klip musik dan iklan komersial dari berbagai merek serta berkeliling Indonesia untuk mengerjakan film dokumenter. Selain berprofesi sebagai sutradara film , ia juga pendiri dan CEO dari Visinema Pictures.***        

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Instagram @anggasasongko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah