LINGKAR MADIUN- Percaya atau tidak, ternyata para pujangga Jawa atau para leluhur orang Jawa dulu banyak mewariskan nilai-nilai falsafah mengenai kepribadian dan kepemimpinan kepada anak cucunya.
Dalam budaya Jawa terdapat nasehat atau petunjuk bagi seorang pemimpin, juga termasuk dianggap sebagai guru perlu memperhatikan lima hal berikut :
1. Mengetahui atau dalam bahasa jawanya disebut dengan Mulat. maksudnya, seorang pemimpin diharapkan mengetahui keadaan, latar belakang, perekonomian, mata pencarian, potensi dan kelemahan, dan sebagainya dari rakyat.
2. Memberikan pujian, membesarkan hati, dalam bahasa jawanya disebut dengan milala. Bagi seorang pemimpin dan guru seharusnya memberikan sanjungan atau pujian kepada rakyat atau murid yang dipimpinnya.
3. Membimbing, menuntun, mengarahkan, bahasa jawanya miluta. Setelah memberikan pujian, maka sang pemimpin atau guru pasti dapat dengan mudah memberi nasehat kepada mereka. Dengan begitu, Program atau pengajaran yang dijalankan akan berjalan dengan baik.
4. Memberikan teladan baik, atau dalam bahasa Jawa disebut dengan palidarma. Seorang pemimpin harus memberikan teladan yang baik. memang memberikan teladan demikian sangat amat susah, namun hal demikian harus dilakukan.
Karena kalo seorang pemimpin atau guru citranya jelak maka tidak akan disukai oleh rakyat atau murid.
5. Memberikan ampun atau memaafkan , bahasa jawanya palimarma. Begitulah sifat pemimpin dan guru yang baik mereka seharusnya selalu membukakan pentu maaf kepada mereka.
Baca Juga: Jadi Rekan Setim, Momen Pertemuan Messi dan Ramos Sudah Ditonton 16 Juta Kali di Kanal Youtube PSG
Lima hal tersebut adalah salah satu contoh konsep dalam khazanah Jawa mengenai kepemimpinan.
Belum lagi seorang pemimpin harus menjaukan diri dari perwatakan jahat seperti adigang Adiguna Adiguna.