Network
LINGKAR MADIUN-Dr. Drs. H. Mohammad Hatta yang dikenal dengan Bung Hatta merupakan Wakil Presiden Indonesia pertama.
Bung Hatta mendampingi Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Baca Juga: Ariel Tatum Trending di Twitter, Imam Darto: Di situ Aku Merasa Tak Berguna
Kepribadian Bung Hatta yang begitu pro-rakyat dan sederhana banyak dikagumi. Bukan hanya saat menjabat, tetapi tercermin dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga.
Hal itu diungkapkan putri pertama Bung Hatta, Meutia Hatta melalui tayangan di kanal YouTube Mata Najwa yang di unggah pada 19 Agustus 2021. Bukan hanya putri Bung Hatta.
Baca Juga: Stok Vaksin Kembali Tiba di Indonesia, Demi Penuhi Target Vaksinasi Minimal 70 Persen Penduduk
“Ketika tadi berbicara bahwa di akhir-akhir hidup Bung Hatta,Ibu Meutia bercerita sempat kesulitan keuangan, apa yang Anda ingat pada periode itu?” tanya Najwa
sebagaimana dikutip tim LingkarMadiun.com pada tayangan tersebut.
Baca Juga: Ligue 1: Debut Lionel Messsi di PSG Kembali Ditunda, Donnamura Siap Tampil Perdana Lawan Brest
Meutia pun menjawab jika Bung Hatta pernah memintanyaagar buku-buku di perpustakaan Bung Hatta di jual saja untuk memenuhi biaya sehari-hari.
Karena dikabarkan bahwa Bung Hatta juga pernah sampaikesulitan membayar listrik bulanan.
Baca Juga: Film ‘Selesai’ Raih 100 ribu Penonton, Ternyata Sempat Ganti Furniture, Penonton: Mejanya ganti ya?
“Kami tidak akan melakukannya, karena ini adalah identitas Ayah,” kata Meutia saat menolak permintaan Bung Hatta.
Dengan menjaga buku tersebut Meutia mengharapkan agar pemimpin masa kini juga membacanya, agar belajar dari apa yang dihadapi di masa lalu dan menjadikannya pengalaman untuk masa mendatang.
“Ketika terbesit untuk menjual buku-bukunya, apakah itu memang karena tunjangan yang sangat sedikit karena penghasilan tidak ada ketika itu atau bagaimana?” Najwa kembali bertanya.
Meutia menjelaskan jika saat itu belum ada ketentuan seberapa besar gaji pensiunan Wakil Presiden yangmencukupi. Karena memang sebelumnya belum ada Presiden dan Wakil Presiden.
Baca Juga: Film ‘Selesai’ Raih 100 ribu Penonton, Ternyata Sempat Ganti Furniture, Penonton: Mejanya ganti ya?
Menurutnya Bung Hatta yang sebagai tokoh masyarakat dan tinggal di Jakarta, seringkali menerima tamu penting baik dalam dan luar negeri serta menjalani kesibukan kenegaraan lainnya tentu memakan biaya.
Kemudian pada kesempatan tersebut, ditayangkan foto surat tunjangan pensiun Bung Hatta yang bersumber dari Arsip Nasional.
Surat yang pertama menyatakan jika tunjangan pensiun yang diberikan kepada Bung Hatta sebesar Rp25 ribu per bulan mulai 1 Agustus 1971.
Sedangkan tunjangan pensiun tersebut naik menjadi Rp1 jt rupiah per bulan mulai April 1978.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Global Masih Fluktuatif, Menlu Retno: Masyarakat Tetap Waspada
“Tentu saja itu jumlah yang jauh dari apa yang bisa didapatkan oleh Bung Hatta jika mau menerima posisi-posisi tertentu ya Bu?,” komentar Najwa.
Bung Hatta dikenal sebagai sosok yang konsisten, selalu sama kata dan perbuatan dan tidak menyukai korupsi.
Baca Juga: Stok Vaksin Kembali Tiba di Indonesia, Demi Penuhi Target Vaksinasi Minimal 70 Persen Penduduk
Sehingga tawaran menduduki jabatan-jabatan penting seperti komisaris atau semacamnya selalu ditolaknya.
Bung Hatta paham betul apa yang dibutuhkannya, yang penting baginya adalah hidup secukupnya, tidak bisa membeli ya sudah.
Baca Juga: Diprediksi Indonesia Akan Dilanda Tsunami yang Menakutkan, Denny Darko: Hanya Tuhan yang Mengetahui
Meutia pun menyatakan jika prinsip tersebut ditanamkan dalam semua anggota keluarganya, yang tercermin juga dalam diri istri Bung Hatta.
Dimana untuk mengatasi kesulitan keuangan saat itu selain berhemat istri Bung Hatta juga sering mencicil jika membeli barang. ***
