Viral! Diduga 4 Siswi SMA Jayapura Diculik dan Diperkosa Kepala Dinas PUPR dan Politisi

- 10 September 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi pemerkosaan. Viral! Diduga 4 Siswi SMA Jayapura Diculik dan Diperkosa Kepala Dinas PUPR dan Politisi
Ilustrasi pemerkosaan. Viral! Diduga 4 Siswi SMA Jayapura Diculik dan Diperkosa Kepala Dinas PUPR dan Politisi /PIXABAY

 

LINGKAR MADIUN-Media sosial kembali dihebohkan dengan kabar empat siswi SMA di Jayapura yang mengalami penculikan dan pemerkosaan oleh Kepala Dinas PUPR dan tokoh politik.

Dugaan kabar tersebut tersebar melalui cuitan akun Twitter @kasmenyalasu pada Jumat 10 September 2021 dan sudah di retweet sebanyak 10 ribu kali.

“Alerta ! Empat murid SMU Jayapura diculik dan diperkosa Kepala Dinas PUPR dan politisi Gerindra,” cuit @kasmenyalasu sebagaimana dikutip tim Linkarmadiun.pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Kuasai Kedutaan Norwegia di Kabul, Taliban Langsung Hancurkan Botol-botol Anggur dan Buku Anak-anak 

Akun tersebut menyebutkan empat perempuan yang menjadi korban pemerkosaan berinisial DOL, DAL, RW, OW. Keempatnya merupakan murid SMA Jayapura yang masih berusia 16 tahun.

Kejahatan ini berawal dari ajakan om korban dengan ajakan jalan-jalan ke Jakarta tanpa sepengetahuan orang tua atau keluarga.

Kemudian pada pertengahan bulan April 2021, pelaku memberikan iming-iming uang kepada korban yang akan diberikan pada bulan Juni.

Baca Juga: Kocak, Raffi Ahmad Pilih Dicium Lucinta Luna Daripada Barbie Kumalasari? Simak BegIni Penjelasannya

Namun aksinya berubah menjadi penculikan terencana dengan memberikan secara paksa pada korban minuman beralkohol, mengajak ke bar, menganiaya, bahkan meneror dengan berbagai ancaman pada korban.

Akibatnya korban menjadi terintimidasi dan harus menuruti semua permintaan pelaku.

Di waktu yang lain korban pernah diberi minum beralkohol hingga tak sadarkan diri, hingga akhirnya salah seorang dari 4 korban menjadi sasaran kekerasan seksual berkali-kali oleh oknum Kepala dinas di Provinsi Papua.

Baca Juga: Semakin Aneh, Aldi Taher Teriak-teriak Singgung Nama Gigi dan Afgan, Ada Apa?

Sesudah itu para korban dilarang dan diancam agar tidak memberitahukan perbuatan mereka kepada pihak keluarga dan siapapun.

Tindakan para pelaku kekerasan seksual ini akhirnya terkuak setelah pihak keluarga mendengar adanya isu keberangkatan anak-anak mereka dari teman sekolah korban.

Setelah dilaporkan oleh kelurga korban, pelapor dan Pengacara justru mendapat ancaman dan intimidasi dari pelaku maupun aparat.

Baca Juga: Begini Ramalan COVID-19 di Tahun 2022 Menurut Menkeu, Pandemi Jadi Endemi? 

Pelaku juga diduga melakukan kerjasama dengan pihak Polsek Heram. Pelapor diancam bahkan kuasa hukum mereka dibentak dan dicaci maki didepan Kapolsek Heram beserta anggotanya.

Hingga akhirnya korban dan keluarga bersedia menandatangani surat penyelesaian masalah secara

kekeluargaan dan mencabut laporan polisi di Polda sesuai permintaan para pelaku.

Baca Juga: Tidak Ada Roket dan Nuklir, Kim Jong Un Pimpin Parade Korea Utara Tanpa Senjata 

Selesai insiden di Polsek Heram tersebut, pelapor yang merupakan keluarga korban dipanggil oleh Polresta Kota Jayapura untuk melakukan mediasi terkait proses di Polsek yang sangat intimidatif.

Namun kembali lagi pelapor tidak mendapat respon positif, karena pihak Polres menyimpulkan bahwa proses di Polsek Heram telah selesai Lalu akan dilanjutkan ditingkat Polda Papua. 

Akun @kasmenyalasu juga meminta bantuan kepada para jurnalis untuk meliput dan memantau situasi di Polda Papua dengan harapan dapat menarik perhatian publik sehingga mereka mendapat keadilan.

Baca Juga: Indigo Bahas Makna Lagu Jawa ‘Gundul-gundul Pacul‘, Bisa Jadi Wejangan Bagi Pemimpin? 

Dalam cuitannya tersebut juga disebutkan beberapa nama yang diduga menjadi pelaku kekerasan seksual terhadap siswi SMA tersebut.

Diduga, mereka adalah Gerius One Yoman selaku kepala Dinas Kementerian PU, Paulus Matuan politisi Gerindra dan Anggota Gapensi Wamena, Maximus Itlay Ajudan Kepala Dinas Kementerian PU, Vincen Yigibalom Kepala Bagian Kementerian PU Papua serta John Sue Asso selaku om dari Paulus Matuan.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah