Usai Gelar Demo, Kini Hashtag SulutMenangis Banjiri Media Sosial, Netizen Tuntut Keadilan, Kenapa?

- 31 Oktober 2021, 12:06 WIB
Ilustrasi demonstrasi.
Ilustrasi demonstrasi. /Pixabay/WikimediaImages

LINGKAR MADIUN- Pada Rabu 27 Oktober 2021 di Bundaran Paris Kota Kotamobagu, ratusan masyarakat Bolaang Mongondow Sulawesi Utara (Sulut) menggelar aksi demo.

Mereka mendesak Kapolda Sulut menangkap aktor intelektual dibalik pembunuhan warga Desa Toruakat Bolmong yang terjadi di area PT Bulawan Daya Lestari (BDL) pada 27 September 2021.

Pembunuhan tersebut terjadi pada Senin 27 September 2021 siang, sesaat usai pemasangan patok di Desa Toruakat.

 Baca Juga: Penderita Diabetes, Jantung, Kolesterol dan Darah Tinggi, Makan Beberapa Butir Biji Ini, Sehatkan Tubuh

“Saat hendak kembali menuju Desa Toruakat sekitar pukul 14.00 WITA, di perjalanan terjadi adu teriakan antara penjaga PT. BDL dengan warga Desa Toruakat, sehingga terjadilah keributan dan kontak fisik dengan menggunakan senjata tajam dan senapan angin,” terang Kombes Pol Jules Abraham Abast sebagaimana dilansir LingkarMadiun.com melalui laman antaranews.com.

Akibat dari konflik tersebut terdapat 5 korban, di mana 4 korban mengalami luka-luka dan 1 korban meninggal dunia.

 Baca Juga: Waspada! Jika Tangan Sering Merasakan Nyeri, Selain Faktor Asam Urat Tinggi, Karena Hal Ini

Pada Selasa 18 Oktober 2021, Jules Abraham Abast juga menyatakan bahwa telah menetapkan dua orang tersangka dan satu orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Polisi telah menangkap AP alias Nando terduga pelaku utama penembakan yang menewaskan Armanto Damapolii tersebut.

Namun masyarakat menganggap bahwa pihak kepolisian lamban dalam mengusut kasus tersebut, karena belum jelas aktor intelektual dibalik konflik tersebut.

 Baca Juga: Sergio Aguero Dipaksa Keluar Babak Pertama Usai Alami Kesulitan Bernapas Saat Barcelona Lawan Alaves

Dari hasil pantauan LingkarMadiun.com melalui Twitter, berikut beberapa suara masyarakat yang mengharapkan keadilan.

“Bertahun-tahun menambang tak berizin, tak tersentuh. Sudah dilarang dan disidak @GakkumKLHK, masih menambang. Terakhir sewa preman dan membunuh warga, juga tak tersentuh. Negara apa ini, aparat kemana?,” cuit akun @ChusnulCh_

“Warga minta keadilan dan meminta aparat menutup tambang liar PT BDL,” cuit @Pak_Daeng1

 Baca Juga: Barcelona vs Alaves: Debut Sergi Barjuan Dimulai dengan Hasil Imbang dan Insiden Sergio Aguero Ditarik Keluar

“Ketegasan institusi Polri kembali dipertanyakan mengenai kasus yg terjadi di Sulut mengenai PETI dan menimbulkan korban jiwa, warga setempat menuntut keadilan,” cuit @marv3lll

Beberapa cuitan lainnya juga menyebut pemilik dan penambang PT BDL, Yance Tanesia dan Jimmy Inkiriwang sebagai dalang atas kericuhan yang terjadi selama ini.

“Masih Adakah Keadilan #SulutMenangis

Baca Juga: Newcastle vs Chelsea: Reece James Cetak Brace, Chelsea Semakin Kokoh di Puncak Klasemen Usai Tekuk Newcastle

Pelaku penembakan warga sudah di tangkap tapi aktor intelektual nya kebapa masih bisa berkeliaran ? Jelas Yance dan Jimmy yang menyewa preman dan di persenjatai. Ini yg membuat warga demo menuntut keadilan,” cuit @And_Hongg

“Pak Kapolda @poldasulut_  Rakyat sgt berharap anda bisa menegakkan keadilan.ini sudah memakan korban jiwa Lo...kok Yance dan Jimmy masih bebas aja?,” cuit @RafikaBayu.

Diketahui, PT BDL adalah perusahaan yang melakukan aktivitas pertambangan emas yang illegal sejak Maret  2019 dan sudah mendapat perintah penghentian segala aktivitas dari Bupati Bolaang Mongondow, Yasti Soepredjo Mokoagow.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Twitter ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah