LINGKAR MADIUN –Dalam menghadapi dampak buruk bahaya dari bencana hidrometeorologi, BNPB mengarahkan 34 provinsi untuk siap siaga menghadapi fenomena La Nina. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang.
Hal tersebut merujuk atas informasi BMKG terkait potensi La Nina di Indonesia.
Perkiraan akan terjadi bencana hidrometeorologi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022. Karena adanya anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan.
Baca Juga: Harus Tahu! Berikut Ini Tips untuk Mengobati Penyakit Hati dari Ustadz Khalid Basalamah
Akhir tahun 2021, menunjukkan La Nina akan memicu terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan dari kondisi normalnya.
Oleh sebab itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia memberikan sirana di akun twitternya @BNPN_Indonesia.
“Saat ini, kita tidak hanya sedang berjuang melawan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di Tanah Air. Bencana alam juga masih mengancam Indonesia, salah satunya bencana hidrometeorologi” Tulisnya.
Baca Juga: Saat Kepanasan Dilarang Meminum Minuman yang Dingin, Ternyata Ini Alasan Ilmiahnya
“BNPB terus mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi” Sambungnya dalam utasan.