Drg Moestopo mendapat mandat pimpinan BKR untuk berunding dengan Inggris dan bertindak atas nama pemerintah Jawa Timur.
Baca Juga: Ternyata Whatsapp Vanessa Angel Mendadak Online Usia Kecelakaan Maut di Tol Jombang
Pertemuan Mallaby dengan Moestopo yang didampingi oleh dr Soegiri, Moh. Jasin pimpinan polisi istimewa serta Bung Tomo belum menghasilkan kesepakatan.
Bung Tomo adalah orang yang paling menolak semua keinginan Mallaby. Kemudian perundingan dilanjutkan pada 26 Oktober yang bertempat di Gedung Kayoon bekas Gedung Konsulat Inggris. Bung Tomo juga ikut dalam pertemuan tersebut.
Selain itu, hadir juga Residen Sudirman, Ketua KNI Doel Arnowo, Wali kota Radjamin Nasution dan HR Mohammad Mangondiprojo dari TKR.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan antara Indonesia dengan tentara sekutu yang dituangkan di dalam Kontact Bureau, bahwa yang akan dilucuti hanya tentara Jepang.
Sedangkan pengawasan dipegang oleh tentara sekutu dan selanjutnya tentara Jepang itu akan dipindahkan ke luar Jawa. Namun, Bung Tomo tetap tidak percaya begit saja terhadap sekutu.
Selain itu, Inggris ternyata juga menduduki sejumlah tempat strategis di luar perjanjian, antara lain, di lapangan terbang Tanjung Perak, perusahaan listrik Gemblongan, kantor pos besar dan gedung studio radio di Simpangan.