Terbitnya Surat RA Kartini dan Para Sahabat Pena dari Belanda, Simak Kisahnya

- 20 April 2022, 09:45 WIB
Ilustrasi Peringatan Hari Kartini 21 April 2022
Ilustrasi Peringatan Hari Kartini 21 April 2022 /Instagram.com/@ranselbagpack.

Saat Kartini menulis surat-suratnya, ia hanyalah seorang gadis Jawa berusia 21 tahun di sebuah kota kecil di pesisir Jawa. Kartini menjadi perempuan genius pada zamannya.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Diprediksi Absen Lawan Liverpool, Jadi Keuntungan MU Menghitung Taktik

Surat-surat Kartini tersebut kemudian dikumpulkan dan diterbitkan pertama kali oleh J.H Abendanon suami Rosa dalam bahasa Belanda.

Cetakan pertama diterbitkan oleh s-Gravenhage, Van Dorp (1911) dengan judul Door Duisternis Tot Lich dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah (Sunda, Jawa), serta sejumlah bahasa asing.

Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa.

Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia.***

 

Halaman:

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Buku RA Kartini Biografi Singkat 1879-1904 Karya Imron Rosya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x