Dalam pertempuran yang terjadi selama tiga minggu tersebut, sekitar 6.000 masyarakat Indonesia dinyatakan gugur.
Melansir dari buku ‘Bung Tomo, Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempor 10 November’ karya Abdul Wahid, pertempuran Surabaya di latarbelakangi oleh kekalahan pihak Jepang.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 9 November 2022, Abimana Lakukan Ini Demi Elsa
Dimana, masyarakat Indonesia berupaya keras mendesak para tentara Jepang untuk menyerahkan semua senjatanya kepada Indonesia.
Saat masyarakat Indonesia melucuti senjata Jepang, tentara Inggris mendarat di Jakarta pada 15 September 1945 dan kemudian tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945.
Menteri Penerangan Amir Syarifuddin menginformasikan bahwa kedatangan tentara sekutu ke Surabaya tergabung dalam AFNEI atas keputusan dan nama Blok Sekutu.
Kedatangan dari tentara Inggris bertujuan untuk mengembalikan pasukan Jepang yang telah kalah perang serta para warga asing yang ditawan oleh Jepang.
Menteri Amir Syarifuddin berpesan agar Pemerintah Daerah Surabaya menerima baik dan membantu tugas tentara Inggris tersebut.
Namun, masyarakat Surabaya tidak percaya begitu saja mengenai apa yang diinformasikan oleh Menteri Amir Syarifuddin.