Wah! Kasus Pemerasan dan Pelecehan di Bandara Soetta: Kimia Farma dan AP II Keluarkan Press Release

- 20 September 2020, 14:46 WIB
Petugas memeriksa kesehatan calon penumpang sebelum pemberangkatan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Angkasa Pura I menurunkan biaya rapid test di bandara.
Petugas memeriksa kesehatan calon penumpang sebelum pemberangkatan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Angkasa Pura I menurunkan biaya rapid test di bandara. /ANTARA/Fauzan/pras

LINGKAR MADIUN- Menindaklanjuti kasus pemerasan dan pelecehan yang terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (AP II) dan PT Kimia Farma Diagnostika mengeluarkan press release.

Berdasarkan cuitan korban yang menceritakan kejadiannya melalui akun twitter pribadinya, pihak PT Kimia Farma telah menghubungi korban untuk penyelidikan lebih lanjut.

"PT Kimia Farma Diagnostika telah menghubungi korban atas kejadian yang dilakukan oleh oknum tersebut," kata Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Adil Fadilah Bulqini dalam keterangan tersebut, Sabtu (19 September 2020).

Baca Juga: Bahaya, Nadiem Akan Hapus Mata Pelajaran Sejarah Tahun Depan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

. Naaah kan dibawa ke jalur hukum akhirnya yang kasus tadi...

A post shared by OFFICIAL LAMBE TURAH ENTRNT (@lambe_turah) on

 Baca Juga: Mutilasi Kalibata City: Aib Masa Lalu Pelakor Laeli Atik Dibongkar oleh Mantan Istri Pelaku

"PT Kimia Farma Diagnostika akan membawa peristiwa ini ke ranah hukum atas tindakan oknum tersebut yang diduga melakukan pemalsuan dokumen hasil uji rapid test, pemerasan, tindakan asusila dan intimidasi,” imbuh Adil.

Sementara itu, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menyesali adanya perbuatan tersebut dan akan membantu melalui rekaman CCTV.

"Kami sangat memberikan perhatian penuh terhadap adanya informasi ini. Kami siap bekerja sama dengan seluruh pihak termasuk sudah berkoordinasi dengan Polres Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini tengah melakukan penyelidikan mengenai hal ini," kata Agus.

Baca Juga: Miris, Tersangka Mutilasi Kalibata City sampai Gunakan Gergaji dan Golok, Simak Selengkapnya....

 

Ia juga sangat berharap kejadian yang serupa tidak terulang lagi demi memnjaga nama baik perusahaannya.

Berdasar cerita dari korban pemerasan dan pelecehan ini mendapat tawaran dan mengiyakan tawaran tersebit, walaupun sebelumnya ia pernah melakukan swab test dan hasilnya negatif.

Sementara saat rapid test di bandara ketika hendak menuju Nias hasilnya malah reaktif kemudian petugas menawarkan untuk tetap bisa terbang dan mengakali hasilnya dengan meminta sejumlah biaya tambahan hingga jutaan.

Bahkan, oknum petugas medis tersebut mencium dan memegang tubuh korban.*** .

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Instagram @bpptkg Twitter Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x