Baca Juga: Surat Cerai Inggit Ginarsih-Soekarno Hendak Dijual, Bisa Dipenjara 10 Tahun dan Denda Rp500 Juta!
Menurut Daryono, dengan viralnya informasi tersebut, bagi masyarakat awam, mereka sekarang resah dan menduga-duga kapan datangnya bencana. Seolah tsunami tersebut akan segera datang menerjang mereka, terutama masyarakat awam yang berada di selatan Pulau Jawa.
"Padahal, tidak demikian," tegas Daryono.
Berikut mitigasi potensi bencana katrastropik, yang dapat dilakukan masyarakat beserta para pemangku kepentingan terkait sejak dini:
- Meningkatkan kegiatan sosialisasi mitigasi.
- Memperbanyak latihan evakuasi (drill).
- Menata dan memasang rambu evakuasi.
- Menyiapkan tempat evakuasi sementara.
- Mulai memperbanyak pengadaan bangunan rumah tahan gempa.
- Menata tata ruang pantai berbasis risiko tsunami.
- Meningkatkan performa sistem peringatan dini tsunami
Langkah-langkah tersebut merupakan upaya untuk mencegah hal yang paling buruk. Sebabi, masalahnya sekarang, hingga saat ini, Indonesia belum memiliki teknologi yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan dan di mana gempa dan tsunami akan terjadi.
Baca Juga: Layanan Mandiri Online Eror, Netizen Heboh! Begini Penjelasannya
"Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk, dan ini dapat dijadikan acuan dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami," ujar Daryono.*** (Miechell Octovy Koagouw /RRI)