Psikiater UGM : 3 Perilaku yang Berdampak Pada Kesehatan Mental di Masa Pandemi

- 16 Oktober 2020, 16:26 WIB
Ilustrasi - Kesehatan mental. /PIXABAY/wokandapix
Ilustrasi - Kesehatan mental. /PIXABAY/wokandapix /

LINGKAR MADIUN - Perubahan perilaku yang drastis akibat adanya pandemi covid-19, sangat mempengaruhi kesehatan mental antar individu. Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Kesehatan Jiwa UGM, Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.K.

Sedikitnya ada tiga perilaku yang dinilai dr.Ronny berpotensi menimbulkan masalah kesehatan mental. 

Dalam penjelasannya dr. Ronny mencontohkan tentang pembatasan sosial atau sosial distancing misalnya bisa mempengaruhi psikis seseorang dan bahanyanya dapat memicu kekerasan dalam keluarga.

Baca Juga: Setelah Donald Trump dan Cristiano Ronaldo, Kini Pembalap Legenda Valentino Rossi Terkena Covid-19

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Siap Didistribusikan, 6 Kelompok Ini Menjadi Sasaran Penerima Utama

"Pertama, pembatasan sosial atau social distancing dan kecenderungan mental yang rentan hingga rentan terjadi kekerasan dalam keluarga," tutur Ronny. sebagaimana dilansir dari situs resmi UGM.

Menurutnya, bukanlah perkara mudah, masyarakat harus beradaptasi dengan era new normal (kebiasaan baru), terlebih saat seseorang itu terbiasa berinteraksi dengan lingkungannya, sekarang tiba-tiba harus membatasi diri.Ditambah lagi situasi ekonomi juga tidak pasti,kondisi mental menjadi lebih rentan dan labil.

“Suasana yang penuh dengan ketidakpastianseperti sekarang inj bisa memunculkan rasa cemas, khawatir, ketakutan, stres, hingga depresi. Kondisi mental menjadi lebih rentan atau labil. Keadaan itu tak jarang memicu perilaku kekerasan di dalam keluarga,”imbuhnya.

Baca Juga: Wakil Presiden Ke-9 RI Hamzah Haz Alami Gangguan Fungsi Organ Dirawat Di RSPAD Gatot Soebroto

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Selanjutnya, persoalan kedua yang berpengaruh pada kesehatan mental tengah pandemi adalah tingginya intesitas penggunaan internet. dr.Ronny menyebutkan hal ini dapat membuat kecanduan atau adiksi. Sebagai contoh ketika orang mencari tahu tentang covid-19 dia akan terus terpacu untuk mengejar informasi tersebut hingga menjadi kepikiran ataupun semakin lemah. 

Tak hanya itu, potensi kecanduan lainnya juga bisa dari game online.”Kondisi yang memaksa harus banyak beraktivitas di rumah menjadikan waktu untuk menyalurkan hobi bermain game online menjadi lebih banyak,”tuturnya

Jika hal ini berlangsung secara terus menerus, dr Ronny mengkhawatirkan kebiasaan tersebut dapat mengganggu kesehatan tubuh seseorang sebab dapat meningkatkan kelelahan, di samping itu orang jadi cenderung over atensi atau terlalu berlebihan terhadap sesuatu, hingga menurunkan kesadaran terhadap stimulasi sekitar.

Baca Juga: Hasil Seleksi CPNS 2019 Akan Diumumkan 30 Oktober 2020, Simak Seksama Jadwal Tahapannya Disini

Selain kedua persoalan tersebut, stigma masyarakat yang buruk terhadap pasien covid-19 juga bisa mempengaruhi kesehatan mental. karena menjadikan orang lebih khawatir bersosialisasi dibanding saat belum terpapar Covid-19.Sementara bagi pasien yang sembuh semakin dibuat was-was takut terkena lagi.

Dengan melihat banyaknya masalah tersebut, Ronny menyarankan  kepada setiap individu atau masyarakat untuk menciptakan suasana yang ramah dan penuh kasih bagi sekitar. Sebab,hingga saat ini implusifitas atau perilaku berlebih-lebihan menjadi persoalan mental yang menonjol meskipun hal tersebut tidak disadari masyarakat.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Universitas Gajah Mada (UGM)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x