Network
Lingkar Madiun- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan jika fenomena La Nina diperkirakan akan berdampak pada hujan lebat yang mengguyur beberapa daerah dalam sepekan.
Berdasarkan laporan kepala BMKG Dwikorita Karnawati, fenomena La Nina akan berpotensi hujan lebat yang terjadi di 28 daerah di Indonesia.
Fenomena La Nina yang terjadi di Pasifik diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi sebesar 20-40 persen di atas normal jumlah curah hujan bulanan di Indonesia.
Baca Juga: Viral! Beredar Video Mobil Polisi Kawal Tiga Orang Jogging di Jalanan
“Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada: musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, sebagaimana diberitakan Mantra Sukabumi dalam artikel 'Berpotensi Terjadi di 28 Daerah, BMKG: Waspadai Hujan Lebat Selama Sepekan 18 Hingga 25 Oktober 2020' pada 18 Oktober 2020.
Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudra Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.
Aktifitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini dapat berpotensi membentuk awan hujan di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka? Simak Info Lengkapnya di Sini
“Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” kata Guwsanto.
