Network
LINGKAR MADIUN - Menindaklanjuti adanya kebijakan pemerintah yang menetapkan cuti bersama pada tanggal 28 hingga 30 Oktover 2020, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan mewaspadai penyebaran covid-19.
Jokowi menerangkan adanya libur panjang rentan menimbulkan klaster baru covid-19, mengingat beberapa bulan lalu sempat terjadi lonjakan covid-19 selepas liburan.
“Kita memiliki pengalaman kemarin, libur panjang pada 1,5 bulan yang lalu mungkin, setelah itu terjadi kenaikan (kasus COVID-19) yang agak tinggi. Ini perlu kita bicarakan agar kegiatan libur panjang dan cuti bersama ini jangan sampai berdampak pada kenaikan kasus COVID-19,” ungkap Jokowi sebagaimana rilis yang dikeluarkan Sekretariat Kabinet RI , Senin (19/10).
Baca Juga: Awas! Dampak La Nina, Sejumlah Daerah Akan Alami Curah Hujan Tinggi di Bulan Oktober
Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana untuk Pemula
Lebih lanjut Jokowi menyebutkan bahwa tren perkembangan covid-19 di Indonesia saat ini sudah menunjukkan hasil yang jauh lebih baik, khususnya pada tingkat kesembuhan yang terus mengalami kenaikan secara signifikan.
“Tingkat kesembuhan di Indonesia tercatat 78,84 persen, ini lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan dunia yang tercatat 74,67 persen. Sedangkan dari angka kematian jika dibandingkan bulan September lalu, rata-rata kematian akibat COVID 19 juga mengalami penurunan, dari 3,94 persen menjadi 3,45 persen,”jelas Jokowi.
Baca Juga: Covid-19 Sebagai Tantangan Global, PBB Butuh Dunia Bekerja Sama
Oleh karena itu, Jokowi mewanti-wanti jajarannya agar terus meningkatkan perbaikan pada penanganan covid-19, sekaligus kepada masyarakat untuk bekerjasama menjaga kesehatan dan keselamatan diri masing-masing dalam melawan covid-19. Terlebih saat liburan panjang akhir Oktober ini***
