Mulai November 2020, Warga Depok Akan Divaksin

- 22 Oktober 2020, 19:17 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /RRI/

LINGKAR MADIUN – Ridwan Kamil  selaku Gubernur Jawa Barat mengatakan mulai November 2020 sebagian warga Depok akan dilakukan vaksinasi untuk kekebalan tubuh terhadap Covid-19.

"Vaksinasi merupakan salah satu cara penanggulangan Covid-19 dengan cara menaikkan imunitas bagi orang-orang yang sehat melalui vaksin. Di Provinsi Jabar dengan Depok sebagai titik simulasi sedang melakukan simulasi penyuntikan vaksin," kata Ridwan Kamil yang akarab disapa Kang Emil  saat meninjau kegiatan simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020),  berdasarkan penelusuran Tim Lingkar Madiun dari RRI.

Penjelasan kang Emil, akan  ada dua jenis vaksin yang bakal di distribusikan kepada masyarakat, yaitu vaksin import dan vaksin produksi dalam negeri.

Baca Juga: Hasil dan Klasmen Matchday 1 Liga Champions: Real Madrid dan PSG Tersungkur, Atalanta Kokoh Di Atas

Baca Juga: JYP Keluarkan Pernyataan Mengenai Kasus Youngjae Got7, JYP : Kami Akan Ambil Tindakan Hukum Tegas!

Untuk tahap pertama, vaksin import yang bakal terlebih dahulu diberikan kepada masyarakat.

Namun, pihaknya belum mendapat kepastian jadwal pendistribusian vaksi tersebut karena sedang menunggu lolos dari BPOM dan MUI untuk ke halalannya.

"Karena ada pertanyaan apakah halal atau tidaknya proses dan konten vaksin tersebut. Layak edar atau tidak, nah ini domainnya ada di pemerintah pusat," imbuhnya.

Baca Juga: Berikut Katalog Promo JSM Super Hemat Indomaret Periode 21-27 Oktober 2020, Segera Belanja!

Baca Juga: Wah! Kuota Kemendikbud Sudah Turun Hari Ini, Simak Informasi Selengkapnya di Sini

Vaksin kedua adalah produksi dalam negeri oleh Bio Farma, Bandung, yang mana Kang Emil pada 2 Oktober 2020 lalu ikut sebagai relawan tes vaksin.

Kata Kang Emil, untuk mengetahui apakah vaksin tersebut berhasil meningkatkan kekebalan tubuhnya akan diketahui pada Desember 2020 atau Januari 2021 nanti.

"Nah, sebelum vaksin itu nanti hadir, provinsi Jabar ingin menjadi provinsi yang paling siap dalam manajemen koordinasi pelaksanaan vaksin. Kalau vaksin yang tipe kesatu yang import itu ternyata berhasil lolos uji BPOM maka memang arahnya adalah wilayah Jabodetabek dan Banten," ucapnya.

Baca Juga: 5 Link Baca Manga Online Bahasa Indonesia, Bisa Baca Boruto, Naruto, One Piece, Gratis!

Baca Juga: Kabar Gembira untuk para BOICE, CNBLUE Resmi Perpanjang Kontrak Dengan FNC Entertaiment

Di Jawa Barat, lanjut Kang Emil, karena penyumbang penambahan kasus 70 persennya ada di Bodebek.

Maka pihaknya akan mendahulukan vaksinasi warga Bodebek, dengan prioritas Kota Depok, sebagai kota pertama yang menerima vaksin.

"Nah, di dunia setelah ada vaksin statistik penularan itu turun, sebagai contoh cacar. Mudah-mudahan hal yang sama bisa terjadi dengan vaksin Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga: Menjadi Istri Go Joon, Jo Yeo Jeong Tampil Misterius

Baca Juga: Heboh! Petr Cech Kembali Dari Masa Pensiunnya Untuk Perkuat Chelsea

Tujuan simulasi ini, sambung Kang Emil, untuk mengukur kesiapan infrastruktur di Kota Depok dan Jabar untuk melaksanakan vaksinasi massal.

Apabila jumlah puskesmas yang ada tidak mencukupi, maka ada kemungkinan penggunaan gedung serbaguna, GOR bulutangkis sebagai tempat Vaksinasi.

"Karena urutannya kan tadi, mulai dari cuci tangan, cek surat-surat, pemeriksaan kesehatan, penyuntikan vaksin, protokol 30 menit pasca penyuntikan untuk memonitor apakah ada reaksi dari vaksi terjadap recipient. Kemudian nanti ketahuan, satu puskesmas dalam satu hari kerja bisa melayani berapa jumlah pem-vaksinan," jelasnya.

Baca Juga: 5 Link Baca Manga Online Bahasa Indonesia, Bisa Baca Boruto, Naruto, One Piece, Gratis!

Baca Juga: Hasil dan Klasmen Matchday 1 Liga Champions: Real Madrid dan PSG Tersungkur, Atalanta Kokoh Di Atas

"Karena vaksin Covid-19 di suntikan dua kali kepada orang yang sama dengan jarak 30 hari dari pem-vaksinan pertama," imbuhnya.

Jika jumlah tenaga medis tidak mencukupi, pihaknya akan membuka rekrutmen relawan sesuai kriteria sebagai tim penyuntik dan tim panitia.

"Detil-detil itu yang sedang kita antisipasi. Nanti hasilnya ketahuan, untuk menyuntik mayoritas masyarakat Jawa Barat butuh 30 hari kah, 45 hari kah, 3 bulan? Kita tidak tahu, ini sedang di hitung," pungkasnya.

Baca Juga: Heboh! Petr Cech Kembali Dari Masa Pensiunnya Untuk Perkuat Chelsea

Baca Juga: Kebakaran di Kejaksaan Agung Karena Kealpaan? Simak Ulasannya Berikut Ini

Sebelumnya, Kang Emil mengatakan, sebanyak 9.1 juta masyarkat Indonesia rencananya akan di vaksinasi pada November hingga Desember 2020.

Dengan vaksin yang dibeli pemerintah pusat dari tiga produsen vaksin luar negeri.

Terkait itu, Kang Emil mengajukan 3 juta vaksin diperuntukkan bagi warga Jawa Barat, khususnya untuk daerah epidemologi tinggi yaitu Bodebek. ***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x