“Dan untuk dukungan ekonomi masyarakat dari angka Rp19,24 triliun dari APBD-APBD baru dibelanjakan Rp2,6 triliun sampai dengan akhir September. Jadi masih sangat kecil hanya 13,7%,” jelasnya.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana untuk Pemula
Baca Juga: Tendangan Maut Manchester City Berhasil Mencetak 3 Poin Kemenangan
Untuk itu, Sri Mulyani berharap APBN yang tersisa 2,5 bulan ini dapat dimaksimalkan oleh para Pemda dalam meningkatkan pemulihan ekonomi terutama dari sisi demand / permintaan. Apabila demand sudah meningkat maka Pemerintah bisa berfokus kepada sisi supply / penawaran untuk menjaga target inflasi agar tetap pada tingkat yang diinginkan.
“Pada kuartal kedua kita melihat kontraksi hingga lebih dari 5,5%, sementara konsumsi pemerintah pada kuartal kedua belum cukup cepat untuk bisa menetralisir itu. Karena memang dalam kondisi tingkat Covid yang tinggi dan PSBB, sementara dari APBN dan APBD masih dalam proses perubahan, sehingga konsumsi pemerintah pada kuartal kedua mengalami kontraksi 6,9%,” ungkap Menkeu.***