Hari Sumpah Pemuda, Mengenang Pahlawan yang Gugur di Usia Belia

- 27 Oktober 2020, 21:35 WIB
Ilustrasi ziarah ke makam pahlawan
Ilustrasi ziarah ke makam pahlawan /Kominfo

Pahlawan kecil ini lahir pada 16 Febuari 1960 dan wafat pada 6 Oktober 1965 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Ade sempat dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) untuk menjalani operasi pengeluaran pelurunya dan bertahan selama 6 hari.  

Baca Juga: Sambut Libur Panjang Oktober 2020, Gunakan Masker dengan Benar Agar Liburan Tetap Aman

Ia koma dan sempat terbangun sebentar untuk menenangkan kakak perempuannya, Hendrianti dengan berkata “kakak jangan menangis, adek sehat” dan disusul pertanyaan yang ditujukan kepada ibundanya “kenapa ayah ingin dibunuh, mama?”.

Belum sempat ibunda menjawab, gadis kecil ini sudah menghembuskan nafas terakhirnya. Haru masih dirasakan ketika membaca ulang sejarah ini. bagaiaman tidak, gadis belia usia 5 tahun memikirkan ayahnya dan menjadi tameng untuk menyelamatkan ayahnya. Ada 3 peluru yang bersarang di tubuh gadis kecil pemberani ini.

Saat ini, namanya diabadikan sebagai nama jalan, sekolah taman kanak-kanak, hingga panti asuhan, di beberapa daerah di Indonesia.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

2. Martha Cristina ( 17 Tahun )

Martha Cristina adalah pahlawan belia dari Maluku. Ia lahir pada 4 Januari 1800 dan wafat pada 2 Januari 1818.

Ia mengangkat senjata untuk melawan Belanda pada Usia 17 tahun. Ia merupakan anak dari Kapiten Paulus Tiahahu dari negeri Abubu dan juga membantu Thomas Matulessy dalam perang Pattimura, 1817 melawan Belanda.

Dalam perjuangannya, ia dikenal sebagai gadis pemberani yang unik, karena ia selalu langsung terjun dalam medan pertempuran melawan kolonial Belanda.

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah