Kartun Cabul Erdogan Bikin Presiden Turki Itu Meradang, Sebut Charlie Hebdo Brengsek dan Rasis

- 29 Oktober 2020, 08:19 WIB
Kartun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berperilaku cabul sebagai cover majalah Prancis, Charlie Hebdo
Kartun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berperilaku cabul sebagai cover majalah Prancis, Charlie Hebdo /Twitter/Charlie Hebdo

LINGKAR MADIUN – Setelah membuat kartun Nabi Muhammad, majalah Prancis, Charlie Hebdo bikin kartun cabul Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Kartun cabul itu dijadikan cover depan sehalaman penuh bahkan diunggah di Twitter.

Kartun satir yang menggambarkan sosok cabul Erdogan diunggah di akun Twitter Charlie Hebdo pukul 24.00, Rabu (27/10/2020) atau Kamis (28/10/00).

Erdorgan digambarkan menyibak rok perempuan berjilbab yang sedang membawa napan berisi gelas dengan judul 'Erdogan: secara pribadi, dia sangat lucu'.

Baca Juga: TWICE Berbicara Tentang Perasaan Mereka Memiliki 13 Lagu Hit Sejak Debut

Baca Juga: Melon Music Awards 2020 Konfirmasi Akan Diselenggarakan Tahun Ini

Saat dikonfirmasi, Erdogan menyatakan, dia tidak melihat gambar majalah satir itu. Sebab, dia merasa tidak perlu memberi mengapresiasi perilaku tak bermoral.

"Saya tak perlu mengatakan apa pun kepada si brengsek yang sudah menghina nabi saya seperti itu," seru Erdogan dalam pidato di parlemen.

Dia menyatakan sedih dan frustrasi bukan karena dia menjadi sasaran dari majalah itu. Melainkan kartun Nabi Muhammad yang menuai kontroversi.

Baca Juga: Presiden Emmanuel Macron Gelagapan, Dikecam Sebagai 'Setan Paris' hingga Boikot Produk Prancis

Alhasil untuk merespons satir pedas itu dan terutama kartun Nabi Muhammad itu, Erdogan sendiri sebelumnya sudah menyerukan kepada publik untuk memboikot produk Prancis. Terutama setelah Macron menolak menurunkan kartun Nabi Muhammad.

Atas sikapnya itu, Presiden Turki menyindir Emmanuel Macron untuk melakukan "periksa mental" karena sikapnya terhadap Islam terlalu radikal.

Baca Juga: Dukung Pemboikotan Produk Perancis, Arie Untung Trending Topik di Twitter Hari Ini

Lebih dari itu, milansir AFP, Erdogan menuding "Macron dan yang sejiwa dengannya" melakukan "kebijakan jahat, jelek, dan provokatif untuk menebar kebencian"

Tak hanya itu, secara resmi asisten pers Erdogan, Fahrettin Altun, mengatakan dalam tuitnya, "Kami mengutuk upaya paling menjijikkan dari publikasi ini untuk menyebarkan rasisme dan kebencian budayanya," tulisnya, pada Selasa (27/10/2020).

Karena gambar cabul yang dibuat oleh Charlie Hebdo itu, jaksa penuntut Turki menyatakan bahwa mereka bakal menggelar penyelidikan.

Baca Juga: Kesal Tak Ikut Tampil Dalam Laga Juventus vs Barcelona, Cristiano Ronaldo Salahkan Tes Swab

Paris langsung merespons dengan memanggil pulang duta besarnya di Turki. Sementara, Charlie Hebdo sendiri sudah pernah menjadi sasaran kemarahan pada 2015.

Saat itu, 12 orang stafnya tewas oleh dua bersaudara Cherif dan Said Kouachi, setelah sebelumnya mereka mengunggah gambar kontroversi itu.

Baca Juga: Presiden Emmanuel Macron Gelagapan, Dikecam Sebagai 'Setan Paris' hingga Boikot Produk Prancis

Namun pada bulan September , majalah satir Charlie Hebdo menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad itu untuk mengiringi sidang terhadap 14 orang yang dituduh terlibat dalam serangan teroris yang menewaskan 12 orang stafnya.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x