Ikut Geram, Akhirnya Anak SBY Keluarkan Pernyataan, AHY : Umat Islam, Mari Kita Buktikan!

- 30 Oktober 2020, 21:44 WIB
Pernyataan AHY di twitter
Pernyataan AHY di twitter /

LINGKAR MADIUN –  Agus Harimurti Yudhoyono adalah putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab dipanggil AHY.

AHY yang sempat berkarier di dunia militer,  kini menjadi Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) dan pendiri AHY Foundation.

Tepat tanggal 15 Maret 2020  lalu, Ia terpilih secara aklamasi oleh seluruh peserta Kongres ke V Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan SBY periode 2020-2025.

Baca Juga: Tetap Sehat Saat Pandemi dengan 5 Olahraga Simple di Rumah Saja

Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi Kembali Siang Tadi, Kuba Lava Semakin Membesar

Setelah lama tidak muncul di hadapan publik selama pandemi corona, namun AHY rupanya masih memantau situasi Indonesia, terutama dunia.

Bahkan, AHY mengaku dirinya memantau perihal kontroversi pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dikecam umat islam.

Dilansir dari akun Twitter @AgusYudhoyono yang mengunggah sebuah postingan pada 29 Oktober 2020.

Baca Juga: Film Animasi Petualangan Sherina Produksi Miles Film Akan Dirilis Akhir 2021

Baca Juga: Sadis! Kuli Bangunan Dipukul Dengan Martil Hingga Tewas Oleh Rekan Kerjanya

AHY mengaku dirinya juga ikut geram dengan ucapan Presiden Prancis yang dianggap menhina Islam.

"Saya mengikuti perkembangan berita ttg kontroversi Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW. Dilihat dari aspek apapun, sikap Macron tetap tidak bisa dibenarkan," tulis akun @AgusYudhoyono mengawali thread yang dibuatnya.

Bahkan ia juga menyebut bahwa dirinya adalah pecinta demokrasi, "Sbg pecinta demokrasi, saya berharap Perancis sbg negara  demokrasi yg mapan, mampu jadi contoh yg baik dlm perlindungan & penghormatan trhdp hak-hak kelompok minoritas. Saya meyakini, demokrasi, kebebasan & toleransi bisa berjalan beriringan.

Baca Juga: Didesak Bongkar Kabinet, Presiden Jokowi Diminta Sisakan Tiga Menteri Saja Salah Satunya Prabowo

Baca Juga: Kaya Akan Vitamin, Berikut 8 Manfaat Belimbing Bagi Kesehatan Tubuh

"Untuk itu, mewakili @PDemokrat, saya mendorong & mendukung pemerintah RI utk bersikap tegas. Pemanggilan Dubes Perancis oleh @Kemlu_RI hrs pastikan pesan Indonesia benar2 didengar. Jangan membiarkan kontroversi ini  berlarut2 & timbulkan hal2 tdk produktif di tengah pandemi," lanjut akun @AgusYudhoyono

AHY menyebut Indonesia punya tanggung jawab moral, karena memiliki populasi Muslim terbesar di dunia.

"Sbg negara dgn populasi Muslim terbesar dunia, Indonesia punya tanggung jawab moral utk suarakan aspirasi Muslim dunia. Saya jg mengajak sdr2 umat Islam utk menahan diri & tdk terprovokasi. Mari kita buktikan, Islam sbg Rahmatan Lil Alamin, membawa rahmat & pesan damai bagi dunia," lanjut akun @AgusYudhoyono.

Baca Juga: Film Animasi Petualangan Sherina Produksi Miles Film Akan Dirilis Akhir 2021

Baca Juga: Sadis! Kuli Bangunan Dipukul Dengan Martil Hingga Tewas Oleh Rekan Kerjanya

Sebagaimana diberitakan dalam Zona Jakarta dengan artikel berjudul : “Lama Diam, Anak SBY Akhirnya Ikut Geram, AHY: Umat Islam, Mari Kita Buktikan!,” Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron disebut mengeluarkan pernyataan kurang sedap terhadap umat Muslim yang dianggapnya merespon berlebihan terhadap materi karikatur satir Nabi Muhammad SAW di Tabloid Charlie Hebdo.

Pernyataan kontroversial Presiden Emmanuel Macron ini bermula dari insiden pembunuhan seorang guru sejarah bernama Samuel Paty yang mempertontonkan karikatur Nabi Muhammad SAW di Tabloid Charloe Hebdo pada pertengahan Oktober 2020 lalu.

Presiden Emmanuel Macron yang merupakan orang nomor satu di Prancis itu juga menyebut kasus pembunuhan guru itu bertentangan dengan kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Tetap Sehat Saat Pandemi dengan 5 Olahraga Simple di Rumah Saja

Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi Kembali Siang Tadi, Kuba Lava Semakin Membesar

Sejumlah oknum pembunuh guru di Prancis melancarkan aksinya sebagai tindakan melawan pihak yang mendukung penerbitan dan penyebarluasan konten Charlie Hebdo yang menistakan Nabi Muhammad.

Guru sejarah itu tewas dipenggal setelah menayangkan gambar kartun dan menyebutnya sebagai Nabi Muhammad. ***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah