Rencana Demo 2 November 2020, Satgas Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Tinggi

- 2 November 2020, 13:11 WIB
Prof. Wiku
Prof. Wiku /Covid.go.id

LINGKAR MADIUN- Juru Bicara Satuan Tugas(Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan kapada para masyarakat terkait rencana demo yang akan dilakukan pada tanggal 2 November 2020 mengenai kasus covid-19 yang masih cukup tinggi.

Wiku mengatakan bahwa unjuk rasa ini sangat rawan karena berpotensi menyebarkan virus corona menjadi lebih luas pada saat masyarakat melakukan perkumpulan tanpa mematuhi protokol kesehatan.

Ia meminta bagi para masyarakat untuk melakukan pertimbangan kembali terkait rencana unjuk rasa yang akan dilaksanakan pada 2 November ini.

Baca Juga: Hati-hati, Bawaslu Sudah Temukan 319 Kasus Terkait Netralitas ASN Pada Pilkada 2020 di Media Sosial

Baca Juga: Sambut Libur Panjang Oktober 2020, Gunakan Masker dengan Benar Agar Liburan Tetap Aman

"Kami imbau untuk mempertimbangkan tata cara penyampaian aspirasinya, mengingat kondisi pandemi dan kasus yang masih tinggi. Utamakan selalu kepentingan kesehatan masyarakat," kata Wiku yang dikutip dari Antara.

Selain Wiku, Ketua Departemen Epidemologi Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono menyarankan pada para masyarakat untuk tidak perlu melakukan unjuk rasa pasalnya kasus covid-19 di Indonesia masih belum menunjukkan hasil yang landai.

"I‎ya, memang demonstrasi sangat berpotensi timbul adanya penularan COVID-19. Karena di situ masyarakat berkumpul dan bepotensi adanya penularan," tuturnya. ‎

Baca Juga: M/V Teaser Dita Karang Secret Number Got The Boom Raih 1 Juta Viewer Hanya 14 Jam

Baca Juga: ASN Dituntut Netral dalam Pilkada, Pemkot Surabaya: Siapa Saja Bisa Jadi Pengawas

Tri juga menegaskan jika unjuk rasa yang dilakukan tersebut mematuhi protokol kesehatan yaitu 3M, Memakai masker, Menjaga Jarak. serta Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sehingga cukup aman.

Ia sangat mewanti-wanti sebab dari momen unjuk rasa penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang dilakukan beberapa waktu lalu, data dari Kemendikbud menyebutkan jika ada sejumlah 123 mahasiswa yang positif COVID-19.

Tri menegaskan jika data tersebut dapat menjadi acuan atau bukti bagi para pengunjuk rasa bahwa ada potensi penularan virus mematikan ini.

Baca Juga: Siapa yang Kangen dengan Sherina Munaf di 'Petualangan Sherina'? Tonton di 2 Platform ini

Baca Juga: Merasa Sulit Dapat Jodoh? Coba Ikhtiar Dan Amalkan Ayat Ini

Hingga per 1 November 2020 kasus Covid di Indonesia masih belum menunjukan kemajuan. DKI Jakarta masih menjadi provinsi yang menyumbang pasien sembuh tertinggi harian dengan jumlah 1.475 kasus dan kumulatifnya menembus angka 94.726 kasus. 

Diikuti Jawa Barat dengan tambahan harian sebanyak 638 kasus dan kumulatifnya mencapai 26.282 kasus. Ketiga harian terbanyak berada di Jawa Tengah dengan 332 kasus dan kumulatifnya mencapai 28.426 kasus. Jawa Timur urutan selanjutnya menambahkan 323 kasus dan kumulatifnya masih kedua tertinggi mencapai 46.701 kasus.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x