Network
Lingkar Madiun – European Super League (ESL) terus mendapatkan gelombang protes, salah satunya dari para suporter Liverpool.
Liverpool merupakan salah satu klub atau tim dari total 12 yang menyetujui diselenggarakannya ESL.
Para suporter Liverpool mengecam perbuatan yang dilakukan oleh pemilik klub karena bertentangan dengan pendapat mereka.
Para suporter melakukan aksi protes di depan Anfield dengan memasang berbagai macam banner dengan kalimat menolak.
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp mengaku bahwa dia memahami apa yang dirasakan oleh para suporter.
Tetapi, posisinya saat ini tidak memungkinkan untuk merubah situasi karena dia hanya seorang Manajer di klub tersebut.
“Saya tidak memiliki banyak infomrasi, saya juga tidak tahu kenapa 12 petinggi klub melaukannya. Saya tahu beberapa hal akan berubah di masa depan sepakbola yang beberapa di antaranya sudah kita rasakan sekarang,” ujar Jurgen Klopp.
Klopp sudah menolak ESL sejak dua tahun yang lalu karena menurutnya hal tersebut tidak penting untuk saat ini.
Menurut Klopp ESL hanya akan menambah jumlah pertandingan dalam satu musim yang mungkin akan menghasilkan uang lebih banyak dari musim sebelumnya.
Tetapi hal tersebut tidak dibenarkan karena ESL sendiri hanya mengikutsertakan beberapa klub kaya atau klub besar saja.
Baca Juga: Menurut Penelitian Inilah Manfaat Puasa Bagi Penderita Diabetes Sangat Efektif
“Semuanya tentang lebih banyak pertandingan untuk hasil yang banyak, lebih banyak pertandingan untuk hasil yang banyak. Jika memang semua karena uang, lalu apa pendapat anda tentang UEFA?” tutur Klopp.
Klopp berharap bahwa timnya tidak akan mendapatkan hukuman dari UEFA maupun FIFA terkait ESL.
Klopp masih ingin meraih beberapa gelar bersama Liverpool pada musim depan apabila timnya tidak mendapat sanksi.***
