Baca Juga: Moderna Kembangkan Vaksin 94,5 Persen Efektif Cegah COVID-19, Ungguli Pfizer
Benteng Keraton Buton memiliki empat buah boka-boka atau pos pengintai (bastion) di empat penjuru, 12 buah lawa atau pintu gerbang, 16 benteng kecil (baluara), parit dan sistem persenjataan berupa badili atau meriam sepanjang buatan Portugis dan Belanda.
Di dalam Benteng Keraton Buton terdapat Masigi Ogena atau Masjid Agung, istana sultan (kamali), makam-makam sultan, dan pejabat tinggi serta rumah adat malige.
Ada pula perkampungan penduduk dengan rumah-rumah tradisional yang masih ditempati hingga saat ini oleh sekitar 700 kepala keluarga (KK).
Baca Juga: Tingkat Recovery Rate Capai 91 Persen, 9 Kecamatan di Gresik Mulai Memasuki Zona Hijau
Baca Juga: Moderna Kembangkan Vaksin 94,5 Persen Efektif Cegah COVID-19, Ungguli Pfizer
Rumah-rumah penduduk ini terhubung langsung dengan lingkungan istana melalui lawa.
Terdapat pula Sulana Tombi, yaitu tiang bendera setinggi 21 meter yang dibangun pada tahun 1712 di masa Sultan Buton Sakiuddin Darul Alam.
Tiang bendera terbuat dari kayu jati ini berada di halaman Masjid Agung dan digunakan untuk mengibarkan longa-longa, bendera milik kesultanan berbentuk segitiga.
Baca Juga: Tingkat Recovery Rate Capai 91 Persen, 9 Kecamatan di Gresik Mulai Memasuki Zona Hijau