Lingkar Madiun – Pandemi covid-19 membuat semua sektor termasuk pendidikan mengubah total sistemnya.
Ada beberapa perubahan yang harus dilakukan masyarakat yang tak luput menimbulkan pro dan kontra.
Jika sebelumnya sekolah bisa dilakukan secara leluasa dengan tatap muka kini harus beralih pada digitalisasi pembelajaran atau belajar secara online.
Banyak orang tua yang keberatan pada waktu itu karena kesusahan untuk membeli smartphone dan kuota yang digunakan untuk berselancar di internet. Tapi walau bagaimanapun hal ini harus tetap dijalankan untuk mencegah penularan covid-19 dari klaster sekolah
Baca Juga: Sampai Kapan Matahari Akan Bersinar? Ini Penjelasannya dalam Firman Allah SWT
Lalu apa saja kelebihan dan kelemahan sekolah daring atau online? Berikut rangkumannya :
Kelebihan Sekolah Online
- Siswa semakin menguasai teknologi
Jika tatap muka lebih banyak mengandalkan ajaran guru dan buku mata pelajaran, kini para siswa dituntut berinisisiatif untuk memenuhi materi sekolahnya.
Ini membuat mereka mau tidak mau harus pandai menggunakan alat teknologi khususnya smartphone, sebab mereka harus mengunduh materi pembelajaran, bisa melakukan pencarian sebelum pembelajaran, mengirim tugas lewat internet, dan presentasi yang dilakukan juga lewat internet.
- Orang Tua Banyak Terlibat dalam proses pembelajaran
Proses belajar secara daring tentu saja banyak dilakukan di dalam rumah.
Meskipun anak-anak mendapatkan materi langsung dari gurunya melalui zoom atau video pembelajaran, secara keseluruhan dalam mengerjakan tugasnya siswa tetap membutuhkan bimbingan orang sekitarnya.
Siapa lagi jika bukan dari orang tuanya sendiri. Kesuksesan belajar daring bisa dicapai jika para orang tua turut andil membantu proses belajar sang anak.
- Anak Memiliki Kegiatan Bermanfaat dan Aman
Jadwal belajar daring yang yang sudah terstruktur rapi setiap hari, membuat anak-anak harus mampu menyesuaikannya di rumah.
Ini bagus untuk mengisi waktu mereka selama pandemi dengan kegiatan bermanfaat.
Pastinya orang tua tidak perlu khawatir lagi ,anak mereka main di jalanan.
Baca Juga: 5 Fakta Perjalanan Hidup Ki Hadjar Dewantara Bapak Pendidikan Nasional, Dulunya Seorang Wartawan
Kelemahan Sekolah Daring
- Gangguan Sinyal dan Jaringan Internet Belum Merata
Tidak semua daerah di Indonesia bisa mengakses jaringan internet terlebih pada daerah pedalaman.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah guru sekolah harus mau turun tangan berkeliling ke rumah siswa yang berada di pelosok untuk mengajarkan materi pelajaran.
Kelemahannya lagi, banyak fenomena siswa siswi yang harus mencari lokasi tertentu untuk mendapatkan sinyal internet. Seperti banyak dikabarkan siswa harus rela mengerjakan tugas di pinggir jalan, harus naik ke atas pohon, dan lain-lain.
- Kurang Bersosialisasi
Sekolah daring yang banyak dilakukan di rumah, membuat anak-anak jarang melakukan sosialisasi di luar.
Mereka akan jarang bertemu teman-teman sekolahnya. Aktivitas mereka lebih banyak mengerjakan tugas.
Sekalipun main saat sore, itu pun hanya sebatas main dengan anak tetangga yang jumlahnya tak sebanyak di sekolah.
- Kemampuan Materi Keluarga Tidak Sama
Belajar daring menuntut setiap keluarga yang memiliki anak seusia sekolah untuk menggunakan smartphone hingga laptop.
Kondisi ini terasa biasa saja bagi keluarga yang pekerjaannya menengah ke atas. Tapi berbeda ceritanya bagi warga para orang tuanya bekerjanya jauh di bawah UMR.
Smartphone seolah menjadi kebutuhan mewah yang sulit dipenuhinya.
Mereka harus berusaha keras untuk membeli smartphone demi kebutuhan sekolah sang anak. ***