Sekolah Mulai Hari Ini, Guru di Surabaya Harus Adaptasi Kebiasaan Baru

- 23 November 2020, 13:19 WIB
Simulasi belajar di sekolah
Simulasi belajar di sekolah /dispendik.surabaya.go.id

Lingkar Madiun – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memutuskan untuk memulai kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) hari ini, Senin, 23 November 2020. Hal ini dilakukan sebagai bentuk persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan digelar pada bulan Januari  tahun 2021.

"Mulai hari ini, guru SD dan SMP di Surabaya kembali masuk ke sekolah. Ini dilakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan sekolah tatap muka," ujar Febriadhitya Prajatara, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya, seperti dikutip Lingkar Madiun dari Antara Jatim pada hari Senin, 23 November 2020.

Baca Juga: Asesmen Nasional 2021, Mendikbud: Guru Harus Bisa Diagnosa Kompetensi Siswa

Baca Juga: Digitalisasi Sekolah Tahun 2021, CERDAS: Guru Harus Paham Pedagogi Digital

Intsruksi ini dikeluarkan berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Surabaya Nomor: 800/10371/436.7.1/2020 tentang Pengaturan Kerja di Kantor.

Selain itu, keputusan ini diambil setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan bahwa pelaksanaan PTM diserahkan kepada Pemerintah Daerah.

Febriadhitya mengatakan bahwa pemkot Surabaya segera menindaklanjuti pengumuman tersebut dengan membuat Surat Edaran Wali Kota tentang kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga: Sekolah Buka Januari 2021, Satgas COVID-19 Himbau Pemda Fasilitasi Screening Kesehatan di Sekolah

"Itu sebagai langkah awal yaitu dengan memasukkan seluruh guru baik negeri maupun swasta SD dan SMP untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah," kata Febriadhitya.

Dibuatnya instruksi ini merupakan upaya persiapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) saat pelaksanaan PTM awal tahun 2021.

"Terhadap para guru ketika nantinya setelah sekolah-sekolah yang akan diverifikasi maupun di asesmen oleh tim satgas COVID-19, juga Dinas Pendidikan maupun Dinas Kesehatan mana-mana yang bisa untuk pelaksanaan sekolah tatap muka maka akan segera dilaksanakan pelaksanaan sekolah tatap muka," ucap Febriadhitya.

Baca Juga: Perguruan Tinggi Gelar Kuliah Tatap Muka, Mendikbud: Ikuti Prokes Ditjen Dikti

Namun, Febriadhitya mengingatkan agar guru atau karyawan sekolah tetap bekerja dari rumah apabila mempunyai komorbid (penyakit penyerta).

"Di dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya terkait untuk guru masuk semua, itu ada batasan-batasan. Tentunya para guru yang memiliki penyakit bawaan ataupun komorbid itu untuk sementara tetap melaksanakan WFH," kata Febriadhitya.

Proses belajar mengajar yang dimulai hari ini berada dalam pengawasan Dinas Pendidikan yang bisa dipantau di aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Guru Surabaya (SIAGUS).

Baca Juga: Ketua MPR RI Dorong Pemerintah Kaji Asesmen Nasional Secara Matang

Febriadhitya menuturkan, "Jadi terpantau semua, seandainya dia ada sakit apa, kemarin sudah di-swab (tes usap) terus kemudian hasilnya negatif atau positif di situ juga mereka melakukan input. Jadi memang kesadaran dari guru ini yang sangat dipentingkan untuk bisa tercapainya sekolah tatap muka yang ada di Kota Surabaya."***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x