Dibalik Pemberontakan PKI 1965, Inilah 3 Upaya Pengembangan Kekuatan PKI yang Dilakukan Saat Itu

- 7 Oktober 2021, 14:40 WIB
Sejarah singkat G 30 S PKI
Sejarah singkat G 30 S PKI /Instagram.com/@monumenpancasilasakti/

LINGKAR MADIUN- Sejarah kelam di Indonesia yang perlu menjadi catatan bagi setiap warga negara adalah sejarah terjadinya pemberontak PKI (Partai Komunis Indonesia) yang banyak memakan korban.

Namun, disini tidak membahas terkait baik buruknya tidakan atau kejadian tersebut, tetapi lebih kepada bagaimana upaya PKI mengembangkan kekutannya pada tahun itu.

PKI dalam upaya mengembangkan kekuatan dapat diketahui melalui tiga tahap diantaranya, tahap pengembangan ideologi partai, meluaskan pengaruh partai dan pengembangan anggota partai.

  1. Pengembangan Ideologi Partai

Dalam bidang ideologi PKI telah melancarkan upaya perubahan yang mendasar terhadap Pancasila.

Baca Juga: Jika Kamu Tidak Dapat Melakukan Hal Ini dalam 90 Detik, Awas Jantung Kamu Bisa dalam Bahaya Kronis

Baca Juga: Jokowi Meminta Menteri Pertanian Tingkatkan Produktivitas Jagung

PKI berusaha mengganti sila pertama dari Pancasila, yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa” dengan rumusan “kemerdekaan beragama”, seperti yang diungkapkan oleh Njoto dalam sidang – siding Konstituante padatahun 1958.

Menurut PKI tidak semua masyarakat Indonesia beragama mono theis banyak diantaranya yang beragama politheis, bahkanada yang tida beragama sama sekali.

Jelaslah, bahwa sejak semula PKI sudah berusaha untuk mengganti Pancasila denganpaham lain.

Adapun yang menjadi bahan pertentangan antara Presiden dan Tentara adalah mengenai PKI. Ini disebabkan perbedaan orientasi ideologis; mencerminkan kedudukan ideologi kelompok masing–masing yang berusaha memperoleh perwakilan politiknya melalui presiden.

Baca Juga: Jika Kamu Tidak Dapat Melakukan Hal Ini dalam 90 Detik, Awas Jantung Kamu Bisa dalam Bahaya Kronis

Baca Juga: Twitter Akan Menjual Unit Iklan Seluler MoPub Seharga $1 Milliar

Hal tersebut menunjukkan bahwa PKI ingin mempertahankan Partai dan ideologi Partai melalui perlindungan Presdien Sukarno.

  1. Fase Meluaskan Pengaruh Partai

Dalam rangka meluaskan pengaruhnya, PKI mempergiat lagi tuntun yang telah dilakukan beberapa tahun sebelumnya, yaitu supaya bisa duduk dalam kabinet dan supaya orang-orang nya bisa memegang jabatan-jabatan kepala daerah.

Tututan PKI ini kemudian di kabulkan oleh Presiden Sukarno dengan memasukan Njoto, wakil ketua II CC-PKI, kedalam Kabinet Dwikora. selain itu PKI juga menempatkan orang-orangnya sebagai kepala daerah di beberapa wilayah diantaranya: Bupati Cilacap, Bupati Boyolali, Bupati Karang anyar, Bupati terenggelek, Bupati banyuwangi, Bupati tapanuli.

Baca Juga: Jika Kamu Tidak Dapat Melakukan Hal Ini dalam 90 Detik, Awas Jantung Kamu Bisa dalam Bahaya Kronis

Baca Juga: Jokowi Meminta Menteri Pertanian Tingkatkan Produktivitas Jagung

  1. Fase Pengembangan Anggota Partai

Dalam pelaksanaan nya PKI melakukan pengembangan anggota Partai dibawah pimpinan D.N Aidit. Sejalan dengan itu, untuk pelaksanaan pengembangan anggota Aidit menjalankan setrategi ketiga dari MKTB tersebut ia membentuk Biro khusus, Biro khusus merupakan alat ketua partai, dibentuk pada tingkat pusat dan daerah.

Pada tingkat pusat diketuai oleh Kamaruzaman bin Ahmad Mubaidah alias Sjam dan bertanggung jawab secara langsung kepada Aidit.

Dalam menjalankan tugasnya, Sjam dibantu Pono alias Supono Marsudidjojo sebagai Wakil Kepala I dan Bono alias Walujo alias Muljono sebagai Wakil Kepala II.

Baca Juga: Jika Kamu Tidak Dapat Melakukan Hal Ini dalam 90 Detik, Awas Jantung Kamu Bisa dalam Bahaya Kronis

Baca Juga: Jokowi Meminta Menteri Pertanian Tingkatkan Produktivitas Jagung

Dalam perkembanganya Biro Khusus Daerah dibentuk di Jakarta Raya (Endro Sulistyo), Jawa Barat (Harjana alias Lie Tung Tjong), Jawa Timur (Rustomo), D.I Yogyakarta (Wirjomartono), Jawa Tengah (Salim alias Darmo alias Tikno), Sumatera Barat (Baharudin Hanafi/Rivai) dan Sumatera Utara (Muhammad Nazir) serta Beberapa daerah lainnya.

Editor: Khoirul Ma’ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah