Network
LINGKAR MADIUN- Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19 Jawa Timur akan melakukan tracing siapa saja yang kontak erat dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim Aries Agung Paewai, Khofifah memiliki agenda yang cukup padat.
Oleh karena itu, belum diketahui dari mana mantan Mensos ini terpapar virus corona.
Namun diketahui bahwa agenda tersebut dilakukan sebagai upaya penanganan dan pengendalian COVID-19, termasuk usaha memulihkan ekonomi Jatim di masa pandemi.
Menurut informasi dari Agung, Khofifah Indar Parawansa memiliki agenda di Jember beberapa hari lalu.
Baca Juga: Bom Mobil Meledak di Pasar Sayur di Kota Perbatasan Suriah
Baca Juga: Pemerintah Jepang Pertimbangkan Masalah Deklarasi Status Drurat COVID-19
Gubernur melakukan pengecekan rumah sakit untuk penanganan pasien COVID-19, setelah itu dirinya menggelar pertemuan terbatas, termasuk secara virtual, serta sempat memantau situasi malam Tahun Baru 2021.
"Tapi dalam semua kegiatan itu, ibu gubernur dan rombongan selalu menerapkan protokol kesehatan. Tak hanya ketika kegiatan di Gedung Negara Grahadi, tapi juga saat di luar kota," ucapnya dikutip dari Antara
Sementara itu, Tim Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Timur mengatakan akan menelusuri orang-orang yang melakukan kontak erat dengan Gubernur Khofifah.
"Kami upayakan lakukan penelusuran, siapa-siapa ring terdekat dengan ibu gubernur," ujar Ketua Tim Tracing Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu malam.
Baca Juga: Efikasi Vaksin dari China Berbeda dengan Hasil Pengujian di Arab? Begini Penjelasan CNBG
Baca Juga: Luar Biasa! Kasus COVID-19 di Amerika Tembus 20 Juta di Tahun Baru 2021
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengumumkan dirinya telah positif COVID-19 melalui akun resmi instagramnya @khofifah.ip pada Sabtu sore.
Saat ini, dirinya tengah menjalani isolasi mandiri di kediaman pribadinya. Ia termasuk pasien COVID-19 tanpa gejala.
Khofifah melakukan tes swabpada 31 Desember 2020 dan hasilnya keluar 1 Januari 2021 yang dinyatakan positif COVID-19.***
