Network
LingkarMadiun.com – Stadion Kanjuruhan yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur merupakan sebuah stadion Sepakbola yang penuh akan sejarah.
Seperti Gelora Bung Karno, Siliwangi Bandung, 10 November Surabaya dan beragam stadion lain tang terpencar di seluruh Indonesia.
Stadion Kanjuruhan dibuat dengan berdasarkan nilai masyarakat seluruh daerah Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Erling Haaland Salah Satu Striker Terkaya Mendapatkan Gaji Cukup Fantastis dalam Seminggu
Stadion Kanjuruhan Malang merupakan sarana fasilitas olahraga cabang sepak bola yang dimiliki oleh Indonesia.
Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @gnfi Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur berada di Jalan Trunojoyo Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dibangun mulai tahun 1997 dan selesai pada Juni 2004, Stadion ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia kala itu yakni Megawati Soekarno Putri.
Baca Juga: Fans Barca Terang-terangan Beri Ancaman Akan Membunuh Gelandang Inter Milan, Ada Apa?
Stadion Kanjuruhan kemudian diakusisi sebagai markas kandang klub asal Malang, Arema.
Pada saat itu pula Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 40 ribu penonton. Laga perdana yang digelar di stadion ini adalah antara tuan rumah Arema Malang melawan PSS Sleman yang berakhir kemenangan Arema dengan skor 1-0.
Stadion Kanjuruhan mengalami renovasi sebanyak 3 kali, yakni pada tahun 2010, 2014, dan 2022.
Baca Juga: Link Nonton Gaus Electronics Episode 3 Sub Indo Malam Ini: Momen Lucu Geon Gang Mi dan Baek Ma Tan
Tahun 2010, direnovasi karena Arema Malang saat itu mengikuti Liga Champions Asia tahun 2011 dengan menambah daya pada pencahayaannya.
Tahun 2014, kembali di renovasi dengan menambahkan satu tribun hingga kapasitas menjadi 45 ribu penonton.
Tahun 2022, kembali dirnovasi karena terpilih menjadi salah satu lokasi penyisihan Piala Presiden 2022.
Stadion Kanjuruhan diambil dari nama Kerajaan Kanjuruhan, Kerajaan ini menjadi cikal bakal lahirnya kota Malang.
Kerajaan Kanjuruhan disebut sebagai Kerajaan tertua yang sudah ada sejak abad ke-8 Masehi.
Keberadaan Kerajaan ini diketahui oleh Prasasti Dinoyo yang berangkat tahun 682 Saka atau 760 Masehi.***
