Selasa Besok , 1000 Driver Online se -Jatim Gelar Demo di Surabaya

- 14 September 2020, 19:10 WIB
Ilustrasi pengemudi ojek online (ojol).
Ilustrasi pengemudi ojek online (ojol). /Antara/Yulius Satria Wijaya)/Antara/Yulius Satria Wijaya

LINGKAR MADIUN – Komunitas driver online se-Jawa Timur rencananya akan kembali turun ke jalan besok Selasa (15/9) di Surabaya. Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur, Daniel Lukas Rorong.

Daniel menyebutkan aksi demo yang diberi nama Frontal (Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal) Jilid 2 ini akan menyuarakan aspirasi demi kesejahteraan para driver online.

“Kami meminta maaf buat para pengguna jalan apabila terganggu selama aksi berlangsung akibat kemacetan karena demo ini.Termasuk buat para pemakai jasa transportasi online akan mengalami kesulitan saat memesan ojek atau taksi online,memesan makanan atau kirim barang pada tanggal 15 September,” terangnya.

Baca Juga: Miris, di Tengah Pandemi, Polda Jatim Berhasil Bongkar Praktik Prostitusi di Madiun

Baca Juga: Stok Darah Menipis, JK : Masyarakat Jangan Takut Donor Darah di Masa Pandemi

Adapun demonstrasi ini sekiranya akan diikuti oleh 1000 driver online dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang dan berbagai kota atau kabupaten di Jawa Timur.

Driver-driver online tersebut diantaranya tergabung dalam  Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA), Asosiasi Driver Online (ADO) Jawa Timur, Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur dan juga komunitas atau paguyuban driver online yang ada di Jawa Timur.

"Masing-masing daerah akan mengirimkan perwakilannya untuk menyuarakan beberapa tuntutan," kata Daniel.

Dikutip Tim Lingkar Madiun dari RRI Surabaya, Berkaitan dengan tuntutan yang dimaksud, Daniel menjelaskan poin-poin tuntutan tersebut.   “ Tuntutan dari kami di antaranya evaluasi potongan 20 persen dari aplikator tiap kali mitra driver mendapatkan orderan, pembagian bantuan sosial dari pemerintah yang tidak merata,zona merah yang masih berlaku untuk transportasi online di beberapa wilayah di Jawa Timur, penentuan tarif yang dinilai merugikan driver online, dan masih banyak lagi,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: RRI Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x