Network
LINGKAR MADIUN - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan apresiasi dari Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan. Hal ini lantaran Jawa Timur tercatat sebagai daerah dengan pelaksanaan operasi yustisi terbanyak dari seluruh daerah di Indonesia.
Dilansir dari Diskominfo Jatim, Menko Luhut menyebutkan selama ini Satgas Pusat telah menggunakan sebuah aplikasi tentang Operasi Perubahan Perilaku yang berbasis Artificial Intelligence atau kecerdasan Buatan untuk memonitor operasi yustisi secara nasional.
“Dalam laporan aplikasi tersebut, Jawa Timur tercatat sebagai wilayah dengan pelaksanaan operasi Yustisi yang terbanyak sekaligus paling merata hampir di semua daerah di Jatim dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.Jumlah keterlibatan TNI dan POLRI di Jawa Timur juga yang terbesar dibandingkan provinsi lain,”ungkap Luhut.
Baca Juga: Najwa Shihab Buka Suara, Katanya: Kursi Kosong Lazim di Negara Demokrasi
Baca Juga: Perketat Pengamanan Demo Omnibus Law, Kapolri Terbitkan 12 Poin Surat Telegram
Ke depannya Luhut meminta setiap Gubernur untuk bisa mengimplimentasikan sistem perubahan perilaku ini. “Dengan menggunakan sistem aplikasi terpadu yang berbasis laporan real time di lapangan ini, para kepala daerah diharapkan bisa memantau jalannya operasi yustisi sekaligus menjadikannya sebagai tolak ukur dalam meningkatkan keefektifitasan protokol kesehatan,”jelasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan salah satu bukti keberhasilan operasi yustisi ini, laju kasus baru covid di Jatim cenderung melandai. Dengan Rate of Transmission atau tingkat penularan di Jawa Timur tercatat dibawah 1 selama 14 hari, per hari Senin (5/10).
Baca Juga: Kelola Keuanganmu di Usia 20-an Agar Tetap Aman Habis Gajian, Simak Caranya
Baca Juga: Menempati Posisi ke- 22 , Indonesia Sumbang 0.87 Persen Kasus Covid-19 di Dunia
“Rate of transmission nya adalah 0.93. Artinya penyebaran kasus relatif terkendali. Di samping itu, Positivity Rate Jatim minggu ini menjadi 10% dari yang sebelum operasi Yustisi 16%. Artinya makin banyak yang dites, makin sedikit kasus yang ditemukan,” terang Khofifah.
Untuk diketahui, sejak 14 September hingga 4 Oktober 2020,operasi yustisi di Jatim telah dilakukan pada 74.964 titik dan tercatat 1.061.014 penindakan baik teguran, denda administrator hingga melakukan kerja sosial.***
