Network
LINGKAR MADIUN - Sebagai dampak adanya covid-19, sekitar 12 ribu jamaah umrah asal Jatim tertunda keberangkatannya. Hal ini menyusul adanya keputusan Pemerintah Arab Saudi yang masih menutup adanya kunjungan dari negara lain.
Dikutip Tim Lingkar Madiun dari ANTARA Jatim, Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Mohammad Sufyan menyebutkan saat ini pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian Agama (Kemenag) terkait pemberangkatan umrah.
Namun meski demikian, Sufyan menegaskan bahwa ketika kunjungan umrah resmi dibuka kembali oleh Arab Saudi, pemerintah Indonesia tidak lantas langsung memberangkatkan para jamaah, melainkan harus menerapkan kewajiban tes usap 48 jam sebelum penerbangan.
Baca Juga: Seluruh Wali Kota Akan Bertemu Jokowi Untuk Membahas Omnibus Law
Baca Juga: Verifikasi Akun ShopeePay, Ada Fitur Tambahan dan Promo Lainnya, Begini Caranya
"Jadi, untuk Indonesia oleh Kemenag masih akan diinformasikan lebih lanjut dan dibuka secara resmi. Insya Allah November nanti sudah bisa, cuma akan ada aturan yang agak ketat, seperti semua calon jamaah umrah harus melalui tes usap 48 jam sebelum terbang (keberangkatan),"terang Sufyan .
Baca Juga: Bio Farma : Perkiraan Harga Vaksin Covid-19 Sekitar 200Ribu
Nantinya, ketika sudah dibuka Amphuri akan memprioritaskan 11 hingga 12 ribu jamaah yang sebelumnya telah mendaftarkan umrah sejak Februari 2020 lalu.
"Kalau yang ada di anggota kami sekitar 11 ribu hingga 12 ribuan jamaah yang tertunda. Itu mulai akhir Februari 2020. Daftar baru kan tidak diperbolehkan. Menurut pengumuman dari Pemerintah Arab Saudi, ibadah umrah untuk jamaah internasional rencananya dibuka pada 1 November 2020. Mudah-mudahan saat itu juga umrah dari Indonesia bisa terlaksana," tuturnya.***
