Rangkaian Fenomena Langit di Oktober 2020, Puncak Terjadinya Hujan Meteor Salah Satunya!

- 7 Oktober 2020, 14:42 WIB
ilustrasi hujan meteor
ilustrasi hujan meteor /Pikiran-rakyat.com

Lingkar Madiun- Bulan Oktober 2020 sepertinya akan menjadi bulan penuh kejutan terkhususnya untuk para pecinta Astronomi.

Pasalnya di bulan ini akan ada serangkaian fenomena langit yang sangat fantastis dimulai sejak hari ini pada 7 Oktober 2020 hingga 31 Oktober 2020.

Simak serangakaian fenomenanya dan ingat jadwal terjadinya ya para pecinta Astronomi!

Baca Juga: WASPADA, Cara Menyelamatkan Diri Jika Gempa dan Tsunami Pulau Jawa Benar-benar Terjadi

1) Pada 7-8 Oktober 2020: Puncak terjadinya hujan meteor Draconid

Hujan meteor Draconid akan menghiasi angkasa pada 7 hingga 8 Oktober 2020. Draconid Berasal dari konstelasi Draco.

Peristiwa ini sedikit lebih besar daripada Camelopardalid. Kamu bisa menyaksikan sepuluh meteor per jamnya ketika langit benar-benar gelap dan bebas dari polusi cahaya.

Peristiwa ini dapat diamati di langit bagian utara. Waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah mulai pukul 21.00 waktu daerahmu masing-masing.

Baca Juga: Najwa Shihab Dipolisikan Relawan Jokowi, Pengamat Politik: Sama Saja Permalukan Presiden Jokowi

Tenang saja, kamu tak memerlukan teleskop untuk bisa melihatnya kok. Namun pastikan kamu berada di area yang lapang sehingga langit tidak tertutup gedung, pohon, dan lain sebagainya. 

2) Pada 10 Oktober 2020: Puncak Terjadinya hujan meteor Taurit Selatan

Pada 10 Oktober, peristiwa hujan meteor Taurit Selatan yang berasal dari rasi bintang Taurus ini akan berada di puncaknya.

Taurid Selatan akan menyuguhkan sekitar lima meteor setiap jamnya. Kamu bisa mulai mengamati peristiwa ini pada pukul 00.00 waktu daerahmu. Cukup cari rasi bintang Taurus yang berada tepat di atas kepala.

Baca Juga: Rapat Paripurna Dipercepat, Upaya Sterilisasi Menghindari Penyebaran Covid-19

3) Pada 14 Oktober 2020: Terjadinya Konjungsi Bulan dan Venus

Pada 14 Oktober 2020, sebaiknya kamu bangun pagi, deh. Sebab kamu berkesempatan untuk menyaksikan konjungsi antara Bulan dan Venus menjelang Matahari terbit.

Peristiwa ini tak boleh dilewatkan karena kedua benda langit itu akan tampak sangat terang di langit yang temaram. 

Bulan dan si bintang kejora akan terpisahkan jarak 4 derajat saja. Kamu bisa mulai mengamati langit timur pukul 03.20. Peristiwa ini akan berakhir saat Matahari mulai terbit. 

Baca Juga: Hastag Puan Maharani, Netizen Sebut ‘Bung Karno’ Menangis Lihat Anak Cucunnya

4) Pada 14 Oktober 2020: Mars berada di oposisi

Selain konjungsi Bulan dan Venus, kita juga berkesempatan menyaksikan planet Mars di oposisi pada 14 Oktober 2020.

Maksud dari "oposisi" adalah pada saat ini terjadi, Matahari, Bulan, dan Mars berada pada satu garis lurus. Mars pun bisa memantulkan cahaya Matahari sepenuhnya. Ketika sang surya terbenam, planet merah tersebut akan menampakkan diri. 

5) Pada 21 Oktober 2020: Puncak terjadinya hujan meteor Orionid

Baca Juga: Menteri Johnny: UU Cipta Kerja Jadi Tonggak Sejarah Baru Guna Transformasi Digital

Setelah vakum selama seminggu, langit akan kembali menyuguhkan peristiwa yang menarik. Pada 21 Oktober 2020, luangkan waktumu untuk menyaksikan puncak hujan meteor Orionid, salah satu peristiwa terbesar pada bulan ini.

Berpusat di konstelasi Orion, akan ada 15 hingga 25 meteor yang siap melesat di jangkauan pandangan kita. Waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah mulai tengah malam.

Untuk menemukan Orionid, kamu harus mengamati langit bagian timur. Pastikan kamu berada di tanah lapang dan area yang gelap agar hujan meteor tampak lebih jelas dan indah.

Baca Juga: Waduh! Menteri Kominfo Malah Sambut Gembira RUU Cipta Kerja Sah Menjadi UU

6) Pada 23 Oktober 2020: Bulan, Jupiter, dan Saturnus membentuk segitiga 

Berikutnya adalah konjungsi antara Bulan, Jupiter, dan Saturnus pada 23 Oktober 2020. Ketiga benda langit di tata surya itu akan membentuk formasi segitiga. Bulan berada di puncak, Saturnus di tengah, sedangkan Jupiter berada di sudut bawah. 

Peristiwa ini akan terjadi selepas terbenamnya Matahari. Kamu hanya perlu menengok ke arah langit tepat di atas kepala. Sayangnya, Jupiter dan Saturnus tampak cukup kecil, seperti bintang berwarna kuning. 

7) Pada 31 Oktober 2020:Terjadinya Bulan berwarna biru

Baca Juga: Setelah Waspada Tsunami 20 Meter Ridwan Kamil Minta Waspadai Juga Covid-19, Banjir dan Pilkada

Seperti yang dijanjikan, Bulan purnama akan menutup Oktober 2020. Fenomena ini disebut sebagai "Bulan Biru". Bukan karena Bulan berwarna biru, dilansir Info Astronomy, istilah ini diberikan untuk membedakan fase purnama kedua yang berada di dalam satu bulan kalender. 

Adanya dua purnama dalam satu bulan adalah peristiwa langka. Fenomena inilah yang menginspirasi pepatah "once in a blue moon" (sekali dalam satu Bulan biru) yang memiliki makna "sangat jarang".

Itulah fenomena langit fantastis yang siap menghiasi bulan Oktober 2020. Jangan sampai kelewatan ya dan catat tanggalnya sekarang juga!***

*Disclaimer: Artikel ini hanya sekedar informasi bagi pembaca. Lingkar Madiun tidak bertanggung jawab atas copyrights sumber berita. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab sumber aslinya.

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x