Mengapa Orang Bisa Membuat Video Saat Berhubungan Seks? Begini Kata Dokter Jiwa

- 9 November 2020, 14:24 WIB
VIDEO
VIDEO / Free-Photos/Pixabay

LINGKAR MADIUN- Akhir-akhir ini jagat media sosial telah dihebohkan dengan video asusila yang menyeret dua nama artis yaitu Gisella Anastasia dan juga Jessica Iskandar karena memiliki wajah yang mirip dengan kedua artis tersebut.

Tak sedikit pula netizen yang menanyakan alasan mengapa orang yang ada di dalam video tersebut mendokumentasikan hubungan seksual lalu tersebar dan diketahui banyak orang.

Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas akhirnya membuat salah satu dokter spesialis kedokteran jiwa taitu dr. Andri, Sp.KJ, FAPM. 

Ia akhirnya menjawab berbagai pertanyaan masyarakat pada salah satu utas yang dibuat di laman twitter miliknya.

Baca Juga: Pemecatan Karena Dugaan Orientasi Seks Menyimpang, Brigadir TT Gugat ke PTUN

Baca Juga: Pelecehan Seksual Kepada Anak Semakin Ngeri! Berikut 5 Cara Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini

dr. Andri mengatakan bahwa ada beberapa kemungkinan seseorang mau mendokumentasikan hubungan seksual mereka dan tanpa sengaja akhirnya dapat beredar luar di internet.

"Jawabannya bisa banyak. Pengamat kesehatan jiwa amatir mungkin bisa mengatakan bahwa ini karena sifat narsisistik orang yangg membuatnya, merasa bangga dgn tubuhnya dan ingin melihatnya kembali," tulisanya dalam cuitannya pada 7 November 2020.

Selanjutnya, ia menjelaskan mengenai pendapat lain yang mengatakan jika mungkin saja orang yang berani mendokumentasikan hubungan seksual tersebut

"Ada juga pengamat amatir lain yg bilang bahwa mgkin orang ini berperilaku exsibisionis, suatu keinginan memamerkan alat kelaminya kepada orang lain untuk mendapatkan kepuasan. Pengamat amatir lain bisa bilang, mgkin si pembuat suka melihat dirinya sendiri beradegan seks," lanjutnya.

Baca Juga: Kenali 8 Tanda Kamu Mengalami Kelelahan Secara Mental dan Emosional

Baca Juga: Beredar Video Syur Mirip Gisel, Netizen Ramai Minta Link Sampai Nama Gempi Trending di Twitter

Tidak hanya dua kemungkinan itu saja, dokter yang saat ini membuka praktik di Rumah Sakit Omni Alam Sutera ini juga mengatakan bisa juga perilaku tersbut dianggap sebagai Voyeurisme.

Yaitu perilaku merusak diri atau self harm. Jika biasanya self harm itu identik dengan menyakiri diri dengan benda tajam, membenturkan diri ke benda tumpul, dan lainnya namun untuk kasus ini yaitu dengan cara yang berbeda.

dr. Andri juga mengatakan bahwa kita semua bahkan dokter jiwa sekali pun tidak pernah tahu kondisi yang sebenarnya jika tidak melakukan pemeriksaan secara langsung atau secara mendetail.

Ia melanjutkan bahwa penggunaan istilah seperti narsisme, eksibisionisme, dll memiliki implikasi yang sangat berbeda ketika digunakan dalam wacana umum dibandingkan dengan konteks kesehatan mental dan penegakan hukum.

Baca Juga: Merasa Punya Gangguan Mental? Stop, Jangan Langsung Self Diagnosed

Baca Juga: 4.457 Tagar 'Jedar' Diretweet, Gara-gara Video Mesum Mirip Jessica Iskandar

dr. Andri menjelaskan bahwa penegakan diagnosa harus sesuai dengan ICD 10, DSM 5 atau PPDGJ III. Ia mengaku hanya menjabarkan kebungkunan-kemungkinan mengapa seseorang bisa mendokumentasikan bukan menduga-duga.

Untuk jawaban atas perntantaan mengapa orang membuat video seks, dr. Andri menjawabnya dengan selama aktivitas seks tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka dan digunakan untuk konsumsi pribadi maka hal tersebut merupakan urusan mereka sendiri.

Ia menegaskan jika seperti di atas maka yang salah adalah oknum yang menyebarkan video asusila tersebut hingga diketahui banyak orang.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x