Krisis Ekonomi Indonesia Berbeda, Sri Mulyani Perkuat LPS Atasi Dampak Covid-19

21 September 2020, 18:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Menteri Keuangan menyatakan telah mencairkan THR sebesar Rp19 triliun atau 19 persen dari proyeksi kebutuhan dana (Rp20 triliun) yang digunakan untuk membayar THR bagi PNS, Prajurit TNI dan Polri sebesar Rp11,4 triliun dan penerima pensiun atau tunjangan sebesar Rp7,6 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

Lingkar Madiun– Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar seminar international yang menghadirkan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan RI.

Dalam semintar international tersebut, Sri Mulyani menegaskan bahwa krisis ekonomi yang dialami Indonesia akibat pandemi Covid-19 berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya.

Ia mengatakan bahwa krisis kali ini bukan hanya berdampak pada sektor ekonomi tapi juga pada kesehatan masyarakat. Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa krisis ekonomi saat ini menghantam kesegala sektor.

Baca Juga: Setelah Gelar Perkara, Kasus Kebakaran Gedung Kejagung Masuk Tahap Penyidikan

Sri Mulyani berharap LPS harus tetap diperkuat agar mampu mengambil langkah-langkah antisipatif dalam menyelesaikan masalah keuangan.

Indonesia pernah dilanda krisis ekonomi pada 1997-1998, yang mengakibatkan inflasi yang mencapai 70 persen sehingga sektor korporasi dan perbankan benar-benar tertekan.

Sementara krisis saat ini tidak hanya menekan korporasi dan perbankan tetapi juga menyeret sektor UMKM.

Baca Juga: Ada Wacana Pilkada Ditunda, KPU Jatim Lakukan Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan

Pemerintah akan merancang kebijakan dan instrumen serta membahasnya dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka mengidentifikasi potensi efek domino Covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan.

Sri Mulyani menambahkan bahwa peranan LPS dalam pemulihan ekonomi akan sangat penting.

Ia juga mengapresiasi seminar internasional LPS dalam meningkatkan kemampuan dan kesiapan menghadapi masalah perbankan dan menangani tekanan perbankan juga memberikan resolusi dengan cara yang paling kredibel.

Baca Juga: Ini Penyebab Kebakaran Gedung Kemensos Diduga karena Korsleting Listrik

Menurut Sri Mulyani rencana ke depannya, pihaknya akan terus waspada apalagi dengan semakin terbangunnya kinerja korporasi yang tentunya akan mempengaruhi kinerja sistem keuangan. Salah satu yang terpenting adalah sistem perbankan.

Ini semua merupakan wilayah di mana pemerintah bersama dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan akan terus memantau, membahas serta merancang semua respons kebijakan yang diperlukan agar dapat memfasilitasi serta memitigasi risiko yang dapat membahayakan dari pemulihan yang sangat rapuh ini.

Sri Mulyani menuturkan forum internasional ini akan memberi perspektif serta pertukaran pengalaman pada saat yang sama, saling belajar bagaimana kebijakan dan instrumen langkah-langkah dapat diadopsi ketika ekonomi tertentu yang terkena dampak pandemi ini perlu merespons secara tepat waktu dan efektif.***

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: PR Bandung Raya

Tags

Terkini

Terpopuler