Hadiri Pertemuan Menteri Keuangan Se- Dunia, Menteri Sri Mulyani Soroti Pertumbuhan Global yang Tidak Merata

- 16 Oktober 2021, 11:30 WIB
Kemenkeu Cekal Debitur BLBI Kaharudin Ongko ke Luar Negeri
Kemenkeu Cekal Debitur BLBI Kaharudin Ongko ke Luar Negeri /PMJ News/

LINGKAR MADIUN-Dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dalam masa Presidensi G20 Italia.Pada kesempatan tersebut, Menkeu menyoroti pertumbuhan global yang tidak merata dan akses terhadap vaksin merupakan persyaratan untuk pemulihan berkelanjutan.

Menkeu juga menyampaikan bahwa pemerintah memanfaatkan momentum krisis saat ini dalam melanjutkan sejumlah reformasi struktural untuk memperkuat fondasi bagi pemulihan ekonomi, salah satunya melalui Omnibus Law Cipta Kerja pada tahun lalu dan Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) pada tahun ini.

“Kami menegaskan kembali dukungan kami terhadap pendekatan multilateral untuk memastikan vaksin yang cukup dan dapat diakses untuk seluruh dunia. Indonesia berkomitmen untuk mempercepat vaksinasi hingga mencapai 208 juta orang hingga akhir tahun ini”, kata Menkeu.

Pertemuan yang diselenggarakan secara hybrid tersebut menjadi bagian dari rangkaian pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund and World Bank Group Annual Meeting 2021 IMF WBG AM 2021).

Baca Juga: Ragam Unik Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Negara Ini Malah Membagikan Permen untuk Orang yang Dicintai

Pertemuan ini juga memiliki nilai penting menjelang pelaksanaan tugas Presidensi G20 Indonesia untuk melanjutkan dan mendorong peran kepemimpinan G20 dalam menjawab tantangan global dan menciptakan pertumbuhan yang semakin inklusif, kuat, dan berkelanjutan.

Dari sekian tantangan global yang saat ini dihadapi, negara anggota G20 memandang perubahan iklim menjadi salah satu yang terberat. Perubahan iklim disebut dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan stabilitas keuangan global. Oleh karena itu, Menkeu menekankan pentingnya transisi hijau dalam upaya penanganan perubahan iklim. Tidak hanya adil dan teratur, tetapi juga terjangkau (A Just, Orderly and Affordable) terutama bagi negara-negara berkembang dan negara miskin.

“Bauran kebijakan harus memungkinkan negara untuk meminimalisir konsekuensi yang timbul dari transisi hijau. Upaya penurunan emisi di sektor energi melalui transisi dari penggunaan bahan bakar fosil (fossil phased out) harus dipersiapkan dan dilaksanakan secara bertahap, dengan dukungan akses yang terjangkau dalam pembangunan infrastruktur dan teknologi rendah karbon yang berkelanjutan, meminimalisasi kerugian ekonomi dan sosial bagi berkembang dan negara rentan, termasuk memitigasi risiko hukumnya”, ujar Menkeu.

Baca Juga: Heboh di Aceh Penampakan Cahaya Merah di Langit, Netizen: Cahaya Misterius itu Adalah Flare

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Kemenkeu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x