Mempererat Hubungan Ekonomi Indonesia-EAEU Menuju Perundingan Dagang Masa Depan

- 29 September 2020, 15:30 WIB
ilustrasi perekonomian global ditengah pandemi Covid-19
ilustrasi perekonomian global ditengah pandemi Covid-19 /Pikiran-rakyat.com

Lingkar Madiun- Situasi perdagangan global dimasa pandemi Covid-19 menjadi tidak menentu.  Namun hal tersebut tidak menghalangi Indonesia dan negara-negara Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU) untuk mempererat hubungan ekonomi, khususnya bidang perdagangan dan investasi.

Delegasi kedua pihak sepakat melakukan pertemuan pertama (kick off meeting) Kajian Kelayakan Bersama (Joint Feasibility Study Group/JFSG) secara virtual pada hari Senin (28/9).

Pihak EAEU diwakili oleh Komisi Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Commission) atau EEC yang menjadi Sekretariat untuk melakukan kajian dengan Indonesia.

Baca Juga: Kemenparekraf Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar untuk Program Hotel Isolasi

“Pertemuan ini menunjukkan komitmen kuat antara Indonesia dan negara-negara EAEU untuk mempersiapkan kemitraan jangka panjang yang lebih erat, terutama dalam mengatasi tantangan perekonomian global dan menurunnya pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Kedua belah pihak akan menyusun kajian bersama untuk mendalami hubungan dan potensi di bidang perdagangan barang, jasa dan investasi,” ujar Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Ayu Marthini selaku Ketua Delegasi RI, sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dalam website resmi Kementerian Perdagangan RI kemendag.go.id, Selasa (29/09).

Menurut Made, kajian kelayakan bersama ini merupakan langkah awal sebelum kedua pihak melakukan perundingan dagang. Kajian ini nantinya juga akan melibatkan pelaku usaha untuk dapat membantu mengidentifikasi berbagai hambatan dan potensi di lapangan. Bagi Indonesia, hubungan semakin intensif dengan EAEU merupakan bagian dari strategi kebijakan perdagangan nasional untuk menyasar pasar nontradisional

EAEU menduduki peringkat ke-24 tujuan ekspor dari Indonesia dan peringkat ke-21 asal impor Indonesia. Ekspor utama Indonesia ke EAEU adalah minyak kelapa sawit, papan panel, kopra, cocoa butter, dan margarin.

Baca Juga: Resmi Berlaku Bebas Visa Indonesia-Suriname, Dimulai 1 September 2020

Sementara impor utama Indonesia dari EAEU adalah pupuk, batu bara, dan gandum. Pada 2019, total perdagangan Indonesia dengan EAEU mencapai USD 2,6 miliar, dengan nilai ekspor dan impor masing-masing sebesar USD 1,0 miliar dan USD 1,5 miliar. Sedangkan perdagangan pada periode Januari—Juli 2020 mengalami penurunan sampai dengan 22,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Halaman:

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: Kemendag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x