Warna-warna kang bebaya, Angrusaken Tanah Jawa, Sagung tiyang nambut karya, Pamedal boten nyekapi,Priyayi keh beranti, Sudagar tuna sadarum, Wong glidhik ora mingsra,Wong tani ora nyukupi, Pametune akeh serna aneng wana.
Artinya, bermacam-macam bahaya yang membuat tanah Jawa rusak. Orang yang bekerja hasilnya tidak mencukupi. Para priyayi banyak yang susah hatinya. Saudagar selalu menderita rugi. Orang bekerja hasilnya tidak seberapa. Orang tanipun demikian juga. Penghasilannya banyak yang hilang di hutan.
7. Banyak Kejahatan Terjadi
Bumi ilang berkatira, Ama kathah ingkang ilang, Cinolong dening sujanmi, Pan sisaknya nglangkungi, Karana rebut rinebut, Risak tetaning janma, Yen dalu grimis keh maling, Yen rina-wa kathah tetiyang ambegal.
Baca Juga: Anggota DPR RI, Ali Taher Meninggal Dunia, Simak Penyebabnya Meninggalnya
Baca Juga: 3 Shio Ini Bikin Iri, Mereka Jago Cetak Duit, Semoga Saja Shio Kamu Termasuk Ya!
Artinya, bumi sudah berkurang hasilnya. Banyak hama yang mnyerang. Kayupun banyak yang hilang dicuri. Timbullah kerusakan hebat sebab orang berebutan. Benar-benar rusak moral manusia. Bila hujan gerimis banyak maling tetapi bila siang hari banyak begal.
8. Banyak Musibah Yang Menyebar
Heru hara sakeh janma, Rebutan ngupaya bukti, Tan ngetang angering praja, Tan tahan perihing ati, Katungka praptaneki, Pageblug ingkang linangkung, Lelara ngambra-ambra. Waradin saktanah Jawi, Enjing sakit sorenya sampun pralaya.
Artinya, manusia bingung dengan sendirinya sebab rebutan mencari makan. Mereka tidak mengingat aturan Negara sebab tidak tahan menahan keroncongannya perut. Hal tersebut masih berjalan disusul datangnya musibah pagebluk yang luar biasa. Penyakit tersebar merata di tanah Jawa. Bagaikan pagi sakit sorenya telah meninggal dunia.***