3. Banyak orang yang berkhianat, termasuk kepada kawan sendiri.
4. Orang yang bicara ngawur (sedang) berkuasa. Modalnya berani bersuara lantang.
5. Orang yang berkuasa jahat, dan rakyat kecil kian terpencil.
6. Para pemimpin mengangkat kawan-kawan sendiri dengan cara yang tidak adil.
Sedangkan dalam Serat Centini Ranggawarsita menyebut zaman Kalabendu sebagai suatu masa dimana:
1. Wong agunge padha jail kurang tutur, marma jeng pamasa, tanpa paramarteng dasih, dene datan ana wahyu kang sanyata.
Artinya, para pemimpinnya jahil. Kalau berbicaranya ngawur, tidak bisa dipercaya dan tidak ada wahyu yang sejati.
2. Tanpa kangen mring mitra sadulur, tanna warta nyata,akeh wong mlarat mawarni, daya deye kalamun tyasenalangsa.