Ada Sinyal Misterius Terdeteksi Datang dari Pusat Galaksi Bima Sakti, Ilmuwan Kebingungan

- 15 Oktober 2021, 15:00 WIB
Foto ilustrasi, ilmuwan menemukan sinyal radio berkedip-kedip yang berasal di dekat pusat galaksi Bima Sakti/pixabay/lumina_obscura
Foto ilustrasi, ilmuwan menemukan sinyal radio berkedip-kedip yang berasal di dekat pusat galaksi Bima Sakti/pixabay/lumina_obscura /

LINGKAR MADIUN – Para astronom telah menemukan sinyal tidak biasa yang datang dari arah pusat Bima Sakti.

Gelombang radio misterius itu tidak cocok dengan pola sumber radio variabel yang saat ini dipahami dan dapat menyarankan kelas baru objek bintang.

"Sinyal paling aneh dari sinyal baru ini adalah memiliki polarisasi yang sangat tinggi. Ini berarti cahayanya berosilasi hanya dalam satu arah, tetapi arah itu berputar seiring waktu," kata Ziteng Wang, penulis utama studi baru dan seorang mahasiswa PhD. di Sekolah Fisika di Universitas Sydney.

Baca Juga: Peneliti Harvard Temukan Lubang Hitam Supermasif Bergerak Menuju Galaksi Berukuran 3 Juta Kali Massa Matahari

"Kecerahan objek juga bervariasi secara signifikan dan sinyal itu menyala lalu mati secara acak. Kami belum pernah mendeteksi sinyal yang seperti itu."

Dilansir LINGKAR MADIUN dari Science Daily, para ahli astronomi menduga bahwa itu adalah sinyal dari bintang yang terletak sangat jauh dari Tata Surya kita.

Banyak jenis bintang memancarkan cahaya variabel melintasi spektrum elektromagnetik.

Baca Juga: Astronom Ungkap Ledakan Bintang 'Hypernova' Yang Sangat Langka Terdeteksi Di Bima Sakti Untuk Pertama Kalinya

Dengan kemajuan luar biasa dalam astronomi gelombang radio, studi tentang objek variabel atau sementara dalam gelombang radio adalah bidang studi yang sangat besar yang membantu kita mengungkap rahasia Semesta.

Pulsar, supernova, bintang yang menyala, dan semburan radio cepat adalah semua jenis objek astronomi yang kecerahannya bervariasi.

"Awalnya kami mengira itu bisa jadi pulsar, jenis bintang mati berputar yang sangat pada, atau jenis bintang yang memancarkan semburan matahari besar.

Baca Juga: Banyak yang Salah, Ternyata Matahari Bukan Berwarna Kuning Seperti yang Kita Lihat, Ini Penjelasannya

“Tapi sinyal dari sumber baru ini tidak cocok dengan sinyal benda langit manapun," kata Wang.

Penemuan objek tersebut telah dipublikasikan hari ini di Astrophysical Journal.

Wang dan tim internasional, termasuk ilmuwan dari badan sains nasional Australia CSIRO, Jerman, Amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, Spanyol, dan Prancis menemukan objek tersebut menggunakan teleskop radio ASKAP CSIRO di Australia Barat.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Temukan Terompet Sangkakala di Alam Semesta, Hasilnya Justru Hebohkan Seluruh Dunia

Pengamatan lanjutan dilakukan dengan teleskop MeerKAT milik South African Radio Astronomy Observatory.

Profesor Tara Murphy dari Sydney Institute for Astronomy dan School of Physics mengatakan: "Kami telah mengamati langit dengan ASKAP untuk menemukan objek baru yang tidak biasa tersebut.”

Setelah mendeteksi enam sinyal radio dari sumber yang sama selama sembilan bulan pada tahun 2020, para astronom mencoba mengidentifikasi objek tersebut. Mereka tidak menemukan apa-apa.

Baca Juga: Menyeramkan, Teleskop Luar Angkasa Jepret Penampakan ‘Mata‘ Raksasa di Luar Angkasa, Apa Itu?

Mereka beralih ke teleskop radio Parkes dan sekali lagi gagal mendeteksi sumbernya.

Profesor Murphy berkata: "Kami kemudian mencoba teleskop radio MeerKAT yang lebih sensitif di Afrika Selatan. Karena sinyalnya terputus-putus, kami mengamatinya selama 15 menit setiap beberapa minggu, berharap kami akan melihatnya lagi.

"Untungnya, sinyalnya kembali, tetapi kami menemukan bahwa perilaku sumbernya sangat berbeda. Sumbernya menghilang dalam satu hari, meskipun telah berlangsung selama berminggu-minggu dalam pengamatan ASKAP kami sebelumnya," ujar Prof Murphy.

Baca Juga: Akan Terjadi ‘Perang Bintang’, Pakar Sebut Indonesia Harus Ambil Peran dalam Diplomasi Luar Angkasa

Para ilmuwan berencana untuk terus mengawasi objek tersebut untuk mencari lebih banyak petunjuk tentang apa yang mungkin terjadi.

Hingga kini, diduga pancaran sinyal itu berasal dari bintang aktif. Tapi para ilmuwan tidak menutup kemungkinan bahwa sinyal itu bisa menjadi bukti adanya kehidupan ekstra terestrial yang ingin berkomunikasi.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Science Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah