LINGKAR MADIUN – Larangan jawa selama ini kita dengar salah satunya adalah memakan daging pantat ayam.
Hal itu mungkin didengar disekitar kita, jika Bapak pulang dari acara kenduri pasti pulangnya mendapatkan berkat. Berkat ini dalam masyarakat jawa dikenal dengan isinya berupa nasi, lauk, sayur, dan mungkin jajan.
Seketika itu, jika isi berkat yang Bapak bawa adalah lauk daging pantat ayam. Maka mungkin ada kata yang keluar baik dari mulut Ibu maupun Bapak sendiri “Ojo dipangan brutune.”
Di dalam ilmu kedokteran, larangan jawa ini dibenarkan. Pasalnya, brutu ayam memiliki kandungan lemak jenuh yang dianggap berperan dalam membentuk plak menyumbat sirkulasi darah pada tubuh.
Jika dikonsumsi terlalu banyak maka dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat didalam darah. Kondisi ini sangat berbahaya untuk tubuh dan kesehatannya.
Tetapi, ilmu kesehatan masih memperbolehkan daging pantat ayam dikonsumsi tetapi tidak secara berlebihan. Karena berpotensi menyebabkan kanker, meningkatkan resiko obesitas, dan meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler.
Lantas, kenapa daging pantat ayam ini dilarang keras dikonsumsi oleh masyarakat jawa? Mereka meyakini bisa menyebabkan penyakit pikun. Maka dari itu sebuah tantangan yang harus dihindari masyarakat jawa.
Tidak bisa dikatakan sebagai mitos, karena hal ini larangan jawa sudah turun temurun dipercaya.
Berkembanganya larangan jawa mengatakan kalau menyantap brutu ayam bisa membuat pikun dan bodoh. Walaupun bisa menimbulkan rasa enak dan gurih saat sudah matang, tetapi sebagai masyarakat jawa daging pantat ayam akan dibuang.
Bahkan sebagai masyarakat jawa merasa sungkan dan jijik kepada bagian daging pantat ayam tadi. Oleh sebab itu, mereka orang jawa percaya kalau bagian daging ini tidak layak untuk dikonsumsi.
Jika terus menerus dikonsumsi, masyarakat jawa menganggap akan berakibat fatal yaitu menjadikan orang tersebut gila.
Mulai sekarang, bagi Anda yang suka makan daging pantat ayam ini sebaiknya segera dihindari. Walaupun harga daging bagian ayam ini murah ternyata banyak efek yang dibenarkan ilmu kesehatan juga.
Jaga tubuhmu dari mulai mengikuti aturan yang ada di lingkungan masyarakat jawa dan lainnya.
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Indotrends PRMN dengan judul "Tukang Cukur DPR Pelajari Teknik Memijat".***