Geger, Pulau Jawa Diramalkan Diterjang Tsunami Raksasa! 9 Daerah Terdampak Berat, Potensi Korban 3 Kali Lipat

- 10 Desember 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi bencana tsunami raksasa
Ilustrasi bencana tsunami raksasa /KELLEPICS/Pixabay

LINGKAR MADIUN- Pada September tahun 2020 lalu, masyarakat Indonesia sempat dihebohkan dengan laporan BMKG dimana bagian selatan pulau Jawa diramalkan akan diterjang tsunami setinggi 20 meter.

Meskipun diprediksi tidak akan terjadi dalam waktu dekat, namun tentu saja hal tersebut telah membuat panik masyarakat Indonesia khususnya bagi mereka yang bertempat tinggal di dekat pantai.

Baca Juga: Geger, Seekor Ikan Siluman Ditemukan Setelah Erupsi Semeru? Terkubur Abu Tapi Tetap Hidup

Hal tersebut sebagaimana info yang disampaikan melalui kanal YouTube Daftar Populer berjudul ‘BMKG: Selatan Jawa Berpotensi Diterjang Tsunami 20 Meter! Kapan & Bagaimana Itu Terjadi?’ pada 21 Oktober 2020.

Bencana tsunami sendiri sudah beberapa kali terjadi di Indonesia, yang paling teringat adalah di Aceh pada tahun 2004 dan di Palu pada tahun 2018 silam.

Baca Juga: Geger, Pulau Jawa Akan Disapu Bersih oleh Bencana Alam Tsunami, Ramalan Indigo Bikin Warganet Cemas

Melihat kerusakan masif yang terjadi akibat tragedi dua tsunami tersebut, BMKG melakukan penelitian tentang zona subduksi Indonesia atau lempeng daratan yang saling mendekat menggunakan seismometer, setidaknya ada enam subduksi yang diteliti BMKG yakni subduksi Sunda, Banda, lempeng laut Maluku, Sulawesi, lempeng laut Filipina dan utara Papua.

Dari penelitian, didapatkan potensi tsunami 20 meter yang mengancam pulau Jawa. Namun pihak BMKG mengatakan agar masyarakat Indonesia tidak terlalu panik.

Baca Juga: Adik Vanessa Angel Setelah Pemakaman, Bikin Geleng Kepala, Warganet: Kok Bisa Kepikiran ya?

Pasalnya, hal tersebut hanya asumsi mengingat BMKG tidak memiliki alat pendeteksi tsunami yang lebih canggih.

Meskipun BMKG menghimbau agar masyarakat Indonesia tidak perlu panik, namun bukan berarti kita harus berpangku tangan dan berharap semuanya baik-baik saja.

Baca Juga: Jika Anda Ingin Bebas Kanker Seumur Hidup, Cara Mudah dan Enak, Rutin Makan Sayur Ini

Pasalnya, jika bencana tsunami benar-benar menerjang, dampaknya akan menghasilkan banyak korban dan daerah terdampak sangat luas.

Setelah prediksi BMKG tersebut viral, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera memecahkan beberapa wilayah yang akan terkena dampak tsunami raksasa 20 meter.

Baca Juga: Jika Sering Mandi Menggunakan Air Panas, Waspada Begini Aturan yang Benar Menurut Para Ahli

Setidaknya ada sembilan daerah yang diprediksikan akan terdampak langsung yaitu Banyuwangi, Jember, Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten dan Kota Blitar, Tulunganggung, Trenggalek, dan Pacitan.

Secara khusus BNPB menyatakan tsunami raksasa akan menerjang 584 desa di selatan pulau Jawa dengan potensi korban mencapai 600.000 jiwa.

Baca Juga: Jika Tubuh Anda Tiba-tiba Sering Gemeteran, Waspada Gejala Utama Penyakit Kronis Ini

Potensi korban tersebut tiga kali lipat lebih besar dari jumlah korban tsunami Aceh pada tahun 2004.

Selain korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, tsunami raksasa juga akan mendatangkan dampak turunan pasca kejadian, misalnya komunikasi yang terputus, persediaan makanan yang sangat minim hingga menghasilkan bencana kemanusiaan seperti kelaparan bahkan penjarahan.

Baca Juga: Subang Fakta Baru: Danu dan Banpol Temukan Barang Lain di TKP hingga Masih Lihat Darah Tuti dan Amel di Dapur

Hal tersebut pernah terjadi pada tsunami Palu tahun 2018, sektor daerah yang diterjang tsunami tentu mengalami kemunduran.

Berdasarkan sebuah laporan ekonomi, bisnis ritel di Palu dan Donggala mengalami kerugian hingga Rp450 miliar akibat bencana tsunami.

Lantas bagaimana jika tsunami raksasa benar-benar menerjang pulau Jawa yang dikenal sebagai pusat ekonomi Indonesia?

Baca Juga: Mengejutkan! Air Rebusan Kayu Manis Bisa Meningkatkan dan Menstabilkan Hormon Secara Efektif

Mungkin dampaknya bisa sampai 4-5 kali lipat. Untuk meminimalisir dampak tersebut, BMKG menyatakan perlunya Indonesia menerapkan mitigasi yakni pengurangan risiko bencana.

Langkah mitigasi tersebut bisa dimulai dengan pembuatan hutan mangrove atau bakau, dengan demikian bisa diharapkan bencana tsunami yang terjadi tidak akan sampai memakan banyak korban.***

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Youtube Daftar Populer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah