LINGKAR MADIUN – Primbon sebagai budaya kelahiran dan perkembangannya tidak bisa dilepas dari pengaruh islam di Nusantara, khususnya Pulau Jawa.
Primbon banyak mengambil nilai-nilai islam dengan unsur hindu dan budha yang masih melekat.
Baca Juga: Tak Disangka! Ternyata Ini Ciri-Ciri Seseorang Memiliki Bakat Spiritual yang Terpendam!
Mulanya primbon hanya diturunkan pada lingkungan keluarga keraton. Pada abad ke-20 primbon mulai dicetak dan diedarkan secara luas.
Saat ini primbon kerap dijadikan masyarakat untuk mencari hari baik dalam melakukan pernikahan atau yang lainnya.
Baca Juga: Cewek Polos Jadi Incaran Para Cowok? Yuk Simak Alasan Berikut Ini!
Hari baik yang terdapat dalam primbon ini biasa dijadikan langkah dasar dalam melakukan suatu usaha manusia.
Pada zaman dulu primbon sangat diyakini lantara primbon didasarkan kelahiran manusia. Sementara kelahiran setiap bayi sangat dipengaruhi oleh alam semesta.
Dalam primbon setiap pasaran memiliki neptu masing-masing contoh hari Minggu lima, Senin empat, Selasa tiga, Rabu tujuh, Kamis delapan, Jumat enam dan Sabtu sembilan.