Tak berhenti disitu, Denny juga mengkritisi aksi dari Doni Salmanan saat diminta pihak kepolisan untuk membalikkan badan dalam konferensi pers dan terlihat Doni Salmanan sedang memainkan spanduk yang terpasang.
“Jadi dia itu membalikkan badan, membelakangi semua orang-orang yang menghadap ke arah di, terus dia itu main-mainin spanduk yang ada di depannya dia, di spanduknya itu ada lipatannya terus dirapiin sama dia, kayak anak kecil,” ujar Denny.
Denny juga melihat tidak adanya perasaan bersalah yang ditunjukkan oleh Doni Salmanan. Pasalnya, ia melihat tatapan mata Doni Salmanan justru terlihat tajam melihat ke depan saat menyampaikan permintaan maaf dalam konferensi pers.
Denny menilai aksi permintaan maaf Doni Salmanan lebih seperti seseorang yang sedang membawakan acara. Padahal jika dilihat, di depannya banyak penegak hukum yang menangkapnya.
“Coba kalian nonton sekali lagi dan tidak harus menjadi pakar mikro ekspresion atau seseorang yang mengerti psikologi dan sebagainya untuk tahu dan yang paling penting ia tidak merasa bersalah, padahal gestur meminta maaf,” ujar Denny.
“Minta maaf itu tidak seperti itu, lagi pula siapa yang mau maafin dia karena ini sesuatu yang aneh,” pungkasnya.***