Drama Baru Kasus Tangmo Nida, Dokter Forensik Thailand Menolak Lakukan Autopsi Kedua, Ini Penyebabnya

- 18 Maret 2022, 17:50 WIB
 Tangmo Nida
Tangmo Nida /Instagram/melonp.official/

LINGKAR MADIUN - Keterlibatan seorang dokter forensik terkenal di Thailand bernama Porntip Rojanasunan dalam  proses penyidikan untuk autopsi kedua jenazah Tangmo Nida menjadi sorotan publik.

Meski telah mendapatkan undangan secara resmi untuk menjadi salah satu dari 15 komite untuk melakukan proses penyidikan untuk autopsi kedua jenazah Tangmo Nida, namun komentar negatif dari masyarakat Thailand tak bisa dihindarkan.

Banyak komentar-komentar dari masyarakat yang meragukan mengenai campur tangan dr. Porntip Rojanasunan dalam proses autopsi kedua jenazah Tangmo Nida, mengingat hasil autopsi pertama yang dinilai cukup sulit untuk diubah.

Baca Juga: Cukup Konsumsi Daun Ini, Mengatasi Asam Urat Tak Tertahankan, Rasa Nyeri dan Pegal-pegal Sembuh Total

Dr. Porntip Rojanasunan sendiri telah menyatakan bahwa dirinya tidak perlu lagi untuk melakukan autopsi kedua jenazah Tangmo Nida karena dinilai tidak akan merubah data apapun.

Ahli forensik Indonesia, Kombes Pol. Dr.dr, Sumy Hastry Purwanti DFM, SPF turut menanggapi polemik tersebut.

Dr. Hastry menilai akan sangat sulit untuk menemukan bukti jika jenazah telah diawetkan dan mengalami proses pembusukan lanjut.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Mengenai Hewan Mamalia Laut Bernama Platipus

Dengan demikian, ia menjelaskan bahwa yang bisa dilakukan saat ini hanyalah melakukan langkah analisa terhadap foto jenazah pertama autopsi, keadaan saat di TKP, serta kondisi speedboat.

“Kalau saya, jenazah sudah pembusukan lanjut, sudah di awetkan ya susah, paling gak ketemu apa-apa, makanya kita mungkin menganalisa foto dari pertama autopsi sama keadaan di TKP sama keadaan speedboatnya itu,”  ujar dr. Hastry sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari kanal Youtube Anjas di Thailand.

Selain itu, terkait kondisi dari jenazah Tangmo Nida yang dinilai terlihat sangat dramatis saat ditemukan, dr. Hastry menduga adanya tanda-tanda kekerasan yang sempat dialami oleh sang artis sebelum meninggal.

Dr. Hastry sebagai spesialis forensik pun berharap agar masyarakat dapat memahami bahwa pihaknya hanya bekerja sesuai dengan data yang didapat dan tidak bisa sembarangan dalam menentukan hasil autopsi.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x