Network
LingkarMadiun.com - Tulisan 1312 kini kembali bermunculan usai tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.
Banyak masyarakat yang melayangkan protes atas tragedi Kanjuruhan dengan menuliskan beberapa kalimat protes dengan dilengkapi tulisan 1312 pada tembok stadion Kanjuruhan.
Tak berhenti disitu, netizen juga beramai-ramai menuliskan kode 1312 di media sosial.
Tahukah apa itu kode 1312?
Tidak diketahui kapan tepatnya ‘1312’ mulai digunakan. Kode ‘1312’ dipakai sebagai pengganti dari ACAB.
Dilansir dari postingan akun TikTok @indonesiaisthebes, ACAB dilaporkan telah ada sejak tahun 1940-an.
Kode tersebut dipopulerkan oleh pemogok di Inggris ketika mereka dihadapkan dengan interaksi polisi yang negatif dan buruk.
Baca Juga: Doa untuk Meluluhkan Hati Seseorang dengan Jarak Jauh, Baca 1 Kali Setiap Selesai Shalat Fardhu
Lalu kemudian dipopulerkan di penjara dan kemudian di kancah punk tahun 1970-an.
A.C.A.B merupakan sebuah akronim dari bahasa Inggris yang memiliki kepanjangan ‘ All Cops Are Bastards’ yang memiliki arti bahwa ‘Semua Polisi Adalah B*jing*n’.
Sedangkan 1312 adalah kode dari ACAB yang merupakan nomor urut dari huruf alfabet yakni A (1), C (3), A (1), B (2).
ACAB kemudian bertransformasi menjadi slogan populer di kalangan hooligan dan ultras sepak bola Eropa dan di antara gerakan anarkis dan anti-otoriter di seluruh dunia.
Setelah pembunuhan George Floyd pada Mei 2020 lalu oleh petugas polisi Derek Chauvin, penggunaan istilah ACAB menjadi lebih sering digunakan oleh mereka yang menentang
Dengan demikian dapat diartikan bahwa ACAB atau 1312 adalah kode umpatan atau perlawanan warga sipil terhadap kepolisian.***
